- VIVA.co.id/Ichsan Suhendra
VIVA.co.id – Film horor bertajuk Gunung Kawi sempat mendapat penolakan dari warga sekitar. Menurut sang produser, Shankar RS, warga sempat salah paham karena tema film yang akan diangkat. Untungnya hal itu bisa dianulir segera.
"Kalau penolakan ada salah persepsi. Di situ sebelumnya banyak orang datang untuk film dokumenter. Nah film itu ditayangkan di NatGeo, itu sebenarnya dibahas dunia luar itu persepsi yang salah. Nah kami jelaskan ini film dan hanya diputar di Indonesia," ujar Shankar saat ditemui di kawasan Central Park, Jakarta, Senin, 14 November 2016 malam.
Tim produksi menjalani syuting selama empat hari. Ditemani warga dan juru kunci, syuting tak menemukan kendala berarti. Hanya beberapa pemain yang mengaku dapat banyak pertanyaan dari kerabat terkait penolakan tersebut, salah satunya Jordi Onsu.
"Pada nanyain, padahal waktu itu shooting saja belum, tapi orang-orang pada tahu kita mau ditolak untuk shooting di sana (Gunung Kawi), tapi untungnya enggak apa-apa sih," ujar adik dari Ruben Onsu itu.
Sang produser memang bersikukuh untuk shooting di tempat asli. Itu juga sekaligus terjun langsung untuk mengetahui mitos yang beredar di daerah tersebut.
"Kenapa Gunung Kawi? Karena banyak omongan beredar tentang Gunung Kawi. Mau cepat jadi kaya? Ke sana saja biar kaya. Di sana banyak ritual. Sering dengar ke Gunung Kawi bisa kaya, tapi ada tumbalnya," katanya lagi.
Bisikan Gaib, Film Horor Indonesia yang Beda Banget 'Rasa' Hollywood
Film Bisikan Gaib memakai CGI yang sudah jadi langganan di Hollywood.
