Eksistensi Lokananta, Label Musik Tertua di Indonesia

Lokananta
Sumber :
  • VIVA.co.id/Bobby Agung

VIVA.co.id – Keberadaan Lokananta mampu menjadi cetak biru bagi komoditas kancah permusikan Indonesia. Lokananta merupakan label dan pengarsipan musik pertama di Indonesia yang didirikan di tahun 1956 di Solo, Jawa Tengah. Ia menjadi perusahaan rekaman tertua Tanah Air yang eksis sampai saat ini, meski kerap naik turun.

Menikmati Lagu Lawas Lewat Aplikasi Musik

Atas dasar itu, Perum Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI) Cabang Surakarta, Lokananta, dan sekumpulan pemuda yang tergabung dalam Lokananta Project, menggelar sebuah diskusi sekaligus bedah buku bertajuk Tribute Lokananta.

Secara garis besar, acara ini digelar sebagai pengenalan serta ajang merawat ingatan terhadap eksistensi Lokananta yang telah ada sejak Presiden Indonesia pertama, Soekarno, memimpin. Kepala Lokananta dan tiga penulis yang terlibat dalam buku, turut berbicara di depan publik.

Cara Membuat Studio Foto Mini dari Kardus Bekas

"Dari materi siaran RRI, jadi kaset lagu pada tahun 70-80an. Hasil yang bagus secara bisnis karena memang sedang tren, kita berada di masa-masa jaya saat itu," ujar Kepala Lokananta, Miftah Zubir, di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Jumat, 27 Januari 2017.

Namun demikian, kiprah Lokananta sebagai studio rekaman hingga pengarsipan sempat melorot. Ini terjadi akibat kasus pembajakan kaset dan ditutupnya Departemen Penerangan sebagai lembaga pengatur ritme Lokananta oleh Presiden keempat Abdurrahman Wahid.

Menteri Anies Usul Studio Tua Lokananta Jadi Galeri Museum

"Tahun 90-an itu era kelam Lokananta dihajar pembajakan, enggak cuma kita tapi semua pelaku industri musik juga kena imbasnya. Departemen Penerangan dibubarkan, kita seperti enggak punya induk," tutur Miftah.

Selain menjelaskan linimasa Lokananta dari waktu ke waktu, Miftah bersama tiga penulis bukunya yang bernama Dzulfikri Putra Malawi, Fakhri Zakaria, dan Syaura Qotrunada turut menegaskan bahwa kepedulian masyarakat terhadap Lokananta tak boleh pudar.

"Itu hal yang penting. Dulu saya pernah iseng nanya Lokananta ke warga sekitarnya yakni Solo, dan mereka bahkan tak tahu-menahu, miris kan," katanya.

Saat ini, buku Lokananta sudah dirilis dan dapat diperoleh di sejumlah tempat baik Jakarta serta luar daerah lainnya, dengan jumlah yang terbatas.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya