Maliq & D'Essentials Klaim Album Barunya Paket Langkap

Maliq & D'Essentials
Sumber :
  • VIVA.Co.id/Rintan Puspitasari

VIVA.co.id – Bukan Maliq & D'Essentials kalau tidak bisa menyelipkan hal aneh dalam lagu-lagu mereka. Namun itulah yang menjadikan grup band ini tetap eksis selama 15 tahun di industri musik Indonesia. Di saat banyak musisi memilih merilis mini album atau single, Maliq & D'Essentials justru merilis full album dengan sembilan lagu beragam tema.

Maliq & D’Essentials Rayakan Sweet Seventeen di Soundrenaline 2019

Mengaku tak pernah berniat untuk menghadirkan sesuatu yang aneh, dalam proses kreatif menciptakan lagu tapi ada saja muncul ide untuk menyelipkan sesuatu yang unik. Hingga akhirnya telinga pendengar terbiasa jika Maliq & D'Essentials memasukkan unsur-unsur aneh, termasuk mereka yang kini lebih nyaman untuk bereksperimen.

Misalnya, dalam lagu Maya, lagu yang liriknya membahas tentang fenomena media sosial ini dibuka dengan suara kasidahan ibu-ibu.

Pipis di Botol, Maliq & D’Essentials Alami Hal Mistis di Soundrenaline

"Rekaman di rumah ibu-ibu (yang sedang kasidahan). Kita menikmati prosesnya tanpa mengedepankan harus aneh atau enggak," kata Angga Puradiredja,  vokalis Maliq & D'Essentials dalam jumpa pers di Summarecon Mal Serpong, Tangerang, Minggu, 21 Mei 2017.

Tak hanya bereksperimen dengan musiknya, tapi di album ini lirik lagu mereka lebih beragam yang menggambarkan perasaan manusia lebih luas. Seperti lagu sendu berjudul Idola yang ternyata menceritakan tentang perjuangan orangtua, Kapur yang isinya bercerita tentang guru yang pada zaman dahulu tangannya kotor karena kapur tulis.

Maliq & D’Essentials jadi Penutup Manis Road to Soundrenaline 2019

"(Kapur) Ini seperti perpaduan Maliq yang sekarang dan yang dulu. First kayak pop, reff kayak beat, terus ada saxophone. Sebenarnya gue sebel sama suara saxophone, tapi gue taruh karena kadang sesuatu yang cheesy itu asik," kata basis, Widi Puradiredja.

Album ketujuh ini dinilai lebih matang, dan merupakan penyempurna album mereka sebelumnya. Album berjudul Senandung Senandika ini menjadi album dengan konsep musik berbeda.

"Diawali Sriwedari tiga tahun lalu kita keluarin musik pop, di mana kita keluar statement ini musik pop. Senandung Senandika ini menurut kita paket lengkap," kata Angga.

Paket lengkap yang dimaksud Angga adalah baik itu musik pop, evolusi grup sebagai manusia, album Senandung Senandika berisi sembilan lagu itu merupakan penggambaran yang sempurna. Dengan dua lagu single Sayap dan Senang, album ini memiliki benang merah tentang pikiran dan perasaan manusia.

Bahkan sampul album yang merupakan hasil karya pelukis di Bali, Natisa Jones, yang merupakan hasil interpretasi lagu-lagu yang ada dalam album tersebut. Sementara sembilan lagu dalam album ini merupakan jumlah bonus bagi penggemarnya yang telah sabar menanti keluarnya album baru.

"Kita kasih lebih banyak biar yang sudah lama nunggu lebih worth it lah pas dapat albumnya, lagunya lebih banyak," kata Indah, vokalis.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya