Sedih, Penari Belia Terancam Tak Bisa Menari Lagi

Brittney Morris
Sumber :
  • Facebook/Brittney Morris

VIVA.co.id – Seorang penari asal Perth, Australia, Brittney Morris, terancam tidak dapat menari lagi. Padahal, menari telah menjadi layaknya nyawa baginya, sejak ia menggeluti dunia tari sejak umur dua tahun.   

Sederet Selebriti Idap Skoliosis, Terbaru Ada Sarwendah

Ancaman tidak bisa menari bagi gadis 14 tahun ini datang tiga tahun lalu, setelah Brittney didiagnosis menderita skoliosis idiopatik. Informasi yang dilansir dari Dailymail pada Jumat, 30 Juni 2017, ibu Brittney, Michelle, mengatakan, perawatan pertama yang diterima putrinya adalah penyangga belakang fiberglass yang digunakan hingga 22 jam sehari. 

Efek sampingnya sangat mengkhawatirkan, yang tidak hanya menyakitkan, tapi membuatnya memar dan luka lama.

Waspada, Pegal Bisa Jadi Gejala Utama Skoliosis

"Dia telah pergi dari anak sehat normal, ke remaja yang sedih yang selalu sakit dan tulang belakangnya membengkok dan melengkung di beberapa bagian di punggungnya menyebabkan dia kembali terlihat tertekuk," ujar Michelle dengan bersedih hati. 

Untuk membantu pemulihan bentuk tubuhnya, dikatakan sang ibu, hanya ada pilihan satu-satunya di Australia, yaitu dengan melakukan operasi fusi tulang belakang. "Karena sifat dan posisi lekuk tubuhnya, dia perlu memiliki batang titanium dan sekrup di punggungnya dari sekitar leher sampai ke bagian bawah tulang punggungnya," katanya.

Fuji Alami Tulang Bengkok, Thariq Halilintar Kirim Buket Sushi dan Kartu Ucapan Romantis

Michelle mengatakan bahwa Brittney perlu memiliki banyak waktu jauh dari sekolah, dan melepaskan hasratnya untuk menari, karena fusi spinal menyatukan tulang belakang, sehingga tidak lagi lentur, sekaligus juga menghentikan lekukan dan gerakan apa pun.

"Melalui penelitian, saya telah menemukan ada alternatif operasi tersebut. Namun, kami perlu pergi ke Amerika untuk mendapatkan opsi ini. Operasi ini disebut VBT (Vertical Body Tethering). Operasi ini, meskipun cukup baru, tapi baik dan memungkinkan anak-anak yang memiliki skoliosis, untuk melanjutkan kehidupan normal mereka sehari-hari setelah sekitar enam pekan pemulihan sekaligus menjaga fleksibilitas tulang belakang," ungkapnya. 

Saat ini, dia dan keluarga sedang mengumpulkan biaya untuk operasi Brittney di Amerika Serikat. Diharapkan dengan tindakan operasi alternatif tersebut, Brittney akan bisa kembali berolahraga, menari, atau melakukan hobi apa pun yang dia suka, sekitar 6-8 pekan waktu pemulihan.

"Saya bisa kembali menjalani kehidupan remaja dan menjalani bab berikutnya dalam hidup saya, mulai melakukan hal-hal layaknya remaja dan tidak perlu khawatir tentang tulang belakang yang bengkok dan melengkung," kata remaja High Wycombe ini. 

Michelle telah mengirim tiga dokter di Amerika Serikat dan mereka setuju bahwa dia memenuhi kriteria mereka untuk operasi VBT. Operasi tersebut bagaimana pun sangat mahal dan biaya masing-masing dari ketiga dokter tersebut berkisar US$197-300 ribu sehingga keluarga tersebut meminta bantuan dari masyarakat.

"Semua uang yang terkumpul akan sangat dihargai dan akan berarti bagi anak perempuan dan keluarga kami," ucap Michelle. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya