- the guardian
VIVA.co.id – Film ketiga dari trilogi Rise of the Planet of the Apes (2011) dan Dawn of the Planet of the Apes (2014), yakni War for the Planet of the Apes, akan mulai tayang di bioskop Indonesia pada 26 Juli 2017 mendatang, atau dua minggu setelah pemutaran perdananya di Amerika Serikat.
Dilansir dari Theguardian, Jumat 7 Juli 2017, film fiksi garapan Chernin Entertainment dan TSG Entertainment ini disebut-sebut akan menjadi film pamungkas dari dua film sebelumnya rilisan 2011 dan 2014 silam.
Dengan dibantu oleh Mark Bomback, Matt Reeves sang sutradara akan menghadirkan drama aksi dari perang besar dua kubu makhluk, berupa persaingan superior-inferior abadi antara klan manusia melawan koloni primata.
Prekuel kali ini akan mengisahkan tentang pemimpin koloni kera bernama Caesar (Andi Serkis) yang akan menghadapi pertempuran besar dengan klan manusia, pimpinan Kolonel (Woody Harrelson) yang ditampilkan antagonis di cerita kali ini.
Setelah koloni primata mengalami berbagai kekalahan telak, Caesar yang menjadi tokoh sentral di film ini, akhirnya merancang sebuah misi balas dendam bagi kaumnya.
Sampai akhirnya, dia pun harus berhadapan langsung dengan sang Kolonel dalam sebuah scene pertarungan yang sangat epik. Akhir dari mega perang itulah yang nantinya akan menentukan masa depan spesies masing-masing dan masa depan planet.
Dalam War for the Planet of the Apes ini, Karin Konoval akan kembali memerankan sosok Maurice, seekor orangutan kepercayaan Caesar, didampingi oleh Terry Notary yang berperan sebagai Rocket 'si tangan kanan' Caesar. Kemudian, ada juga Judy Greer yang berperan sebagai Cornelia, istri Caesar, serta Toby Kebbell sebagai Koba.
Dari segi audio, War for the Planet of the Apes ini, nampaknya akan cukup menghibur telinga akibat peran penuh komposer Michael Giacchino yang akan kembali mengawal di sektor scoring music. Sementara itu, untuk urusan visual effect, film ini telah mendapat perhatian penuh dari tim Weta Digital. (asp)
