Jakarta Bakal Punya Pusat Pelatihan Tenun dan Songket Betawi

Ilustrasi kain tenun/songket.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Linda Hasibuan

VIVA – Bendahara Umum Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB), Anna Mariana bersama LKB akan membuat pusat Pelatihan dan Pembinaan Tenun dan Songket Betawi di area Setu Babakan Jakarta Selatan dalam waktu dekat. Para kaum dhuafa dan janda-janda yang tidak mampu akan diberdayakan dalam rencana tersebut.

Dipamerkan di NYFW, Koleksi Mamuli Sumba Dipersembahkan untuk Para Penenun Wanita

"Jadi nanti sebanyak 150 orang kaum dhuafa, janda-janda tidak mampu secara finansial, dan ibu-ibu PKK di daerah Setu Babakan, yang masih produktif dan masih punya kemampuan, semangat untuk bekerja menenun akan saya berdayakan," kata Anna kepada wartawan, Selasa, 17 April 2018.

Ia menambahkan, pembinaan yang akan diberikan mulai dari pelatihan awal belajar mengenal dan cara penggunaan alat-alat tenun dan songket, membuat pola dan motif, mengenal memahami pewarnaan-pewarnaan dengan baik.

Amanda Eyklima Perkenalkan Kain Tenun Suku Baduy di Mongolia

Sentra Kain Tenun Maumere

Selain itu, Anna  juga menjelaskan bahwa mereka yang akan diajarkan nantinya bukan hanya untuk membuat serta memahami motif-motif kain-kain tenun dan songket, namun juga sampai betul-betul mahir menenun dan menyongket, serta membuat pola dengan motif desain kain-kainnya.

Mantap, Sarung Tenun Samarinda Dibeli Hj Iriana Jokowi dan Hj Wury Ma'ruf Amin

"Sampai hasil karyanya pengrajin-pengarajin tenun dan songket kita jamin semua, mulai dari persiapan peralatan-peralatannya, memberikan honor para penenun-penunnya sampai bahan bakunya, pemasaran semua kita jamin," jelas Anna

Anna melanjutkan, tujuan pelatihan hingga mahir agar pengrajin-pengrajin tetap konsisten bekerja, karena mereka mendapat jaminan pendapatannya yang sesuai, dan mendapat support langsung dari hulu sampai hiliirnya. Selain itu, adanya pusat pelatihan dan pembinaan ini dapat membawa budaya Indonesia masuk dunia Internasional.

"Tidak setengah-setengah membantu dan membina pengrajin-pengrajin itu, harus benar totalitas men-support-nya. Kita berharap tenun dan songket Indonesia yang merupakan aset serta warisan budaya tradisional leluhur bangsa Indonesia ini, berharap tidak punah dan tidak hilang pelan-pelan dari Indonesia ini," ujarnya.

Ia mengaku para pengrajin binaannya yang berada hampir di seluruh daerah-daerah dan pelosok negeri Indonesia saat ini berjumlah kurang lebih hampir 15 juta orang. Setiap tahun terus bertambah dan terus lahir pengrajin-pengrajin binaan yang baru, termasuk yang berasal dari generasi muda.

"Target saya kalau Allah SWT memberikan saya rezeki yang lebih banyak melalui penjualan-penjualan produk tenun dan songket Indonesia sendiri, baik pasar di dalam negeri maupun luar negeri, terus semakin berkembang lebih baik dari tahun ke tahun," ucapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya