Pesona Kain Tradisional, Desain Modern 4 Perancang Indonesia

Pesona Balutan Wastra Kriya
Sumber :
  • Dok, Synthesis Development

VIVA – Tak ada habisnya saat membicarakan mengenai wastra atau kain khas Tanah Air. Pesonanya yang begitu memikat, membuat ragam kain Indonesia dibentuk menjadi sebuah karya seni dalam balutan fesyen.

Angkat Wastra Nusantara, Athan Siahaan Bidik Kalangan Milenial

Diusung oleh Synthesis Development, rangkaian Indonesia Is Me diadakan dengan tujuan berbagi informasi tentang budaya Indonesia serta kreativitas lokal. Salah satunya yaitu melalui pagelaran Persona Balutan Wastra Kriya Nagri oleh empat desainer dengan kain khasnya masing-masing pada Rabu 9 Mei 2018 kemarin di fX Sudirman, Jakarta.

"Synthesis Development berkolaborasi dengan Fx Sudirman serta empat desainer Indonesia untuk menggelar Persona Balutan Wastra Kriya dengan latar kecintaan atas seni wastra. Synthesis Development mengimplentasikannya dalam arsitektural properti dan empat desainer mengimplementasikan dalam wujud fesyen," ujar Property Investment Advisor Synthesis Development, Imron Rosyadi, dikutip dari rilis Synthesis Development, Senin 14 Mei 2018.

Alodya Desi Ajak Milenial Lestarikan Wastra Langka Nusantara

Desainer Merry Magdalena dari Amanda Tania Butik yang membawakan tenun dan batik dari Tanah Batak. Menurut Merry, desain corak khas Batak yang diambil yaitu Toba dan Simalungun dengan potongan busana yang asimetris kekinian.

Pesona Balutan Wastra Kriya

Street Couture, Cantiknya Songket yang Dipadu dengan Warna Pastel

Adapun Dedi Hari yang mengaplikasikan tenun Baduy yang bermotif geometris dalam balutan yang elegan. Karyanya yang berkonsep klasik, membuat Tenun asal Baduy ini nampak begitu memesona.

Pesona Balutan Wastra Kriya

Sementara itu, ada Murywati Darmokusomo dengan rancangan kebaya kutubaru yang dipadukan kain tradisional sarat filosofi tradisi jawa. Desainer dari Sekar Kedaton butik ini berharap agar kain Indonesia akan membuat budaya Indonesia tetap dipertahankan dengan baik.

Pesona Balutan Wastra Kriya

Berbeda dengan Ngesti Wijayanti yang memadukan lurik dan tenun dalam busana keseharian. Paduan kedua kain tersebut dikatakan Ngesti bisa terus dipakai dan dipamerkan oleh tiap generasi mendatang.

"Target saya, kain lurik dan tenun dalam rancangan yang sederhana, bisa membuat anak muda terus memakai kain Indonesia dan membawanya terus hingga ke generasi mendatang," ujarnya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya