4 Kondisi yang Tak Boleh Jalani Perawatan Laser

Ilustrasi perawatan kecantikan
Sumber :
  • Instagram ZAP Clinic

VIVA – Perawatan dengan menggunakan metode laser tengah populer di Indonesia. Laser dikembangkan menjadi sebuah teknologi untuk mempercepat waktu perawatan dengan hasil maksimal.

Punya Laser Center Wajah Terlengkap di RI, dr. Oky Pratama Bening's Clinic Ungkap Manfaat Laser

Walau umumnya semua orang dapat melakukan perawatan laser, beberapa orang dengan kondisi tertentu dilarang keras untuk menjalani treatment tersebut. Medical & Training Manager ZAP Clinic dr. Adinda Fitriningtias menjelaskan lebih jauh saat berbincang dengan VIVA.

1. Penyakit Lupus

Australia Berang Usai China Sorot Laser ke Pesawat P-8A Poseidon

Bagi Anda pengidap penyakit Lupus dianjurkan tidak melakukan perawatan laser. Kenapa? Karena pengidap penyakit tersebut sangat sensitif dengan cahaya. Laser itu menimbulkan cahaya.

"Penderita Lupus bisa mengalami butterfly rash di bagian pipi dan makin melebar."

Bukan Laser, Ini Metode Sunat yang Direkomendasikan WHO dan Kemenkes

2.Penderita Vitiligo

Vitiligo merupakan penyakit yang menyebabkan hilangnya warna pigmen kulit. Jika Anda penderita vitiligo, harus mengurungkan niat untuk menjalani perawatan laser.

Permasalahan yang akan muncul adalah pigmen akan kembali muncul. Jika penyakit vitiligo tak menyentuh area wajah, maka seketika dengan adanya treatment laser itu, pigmen akan muncul usai dilaser.

3. Penderita Epilepsi

Penderita epilepsi dilarang keras menjalani perawatan laser. Jika tetap menjalankan, tak menutup kemungkinan Anda akan mengalami kejang secara mendadak.

“Kalau untuk epilepsi, ada trigger-nya. Bisa saja terjadi kejang saat treatment dan itu tak boleh.

4. Wanita Hamil

"Sebenarnya, Standard Operating Procedure (SOP) tidak membolehkan, memang tidak ada alasannya kenapa, tapi tidak dianjurkan untuk melakukan perawatan laser."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya