Produk Fesyen Lokal dari Bahan Bekas, Stylish dan Ecofriendly

Vania dan clutch dari kertas semen
Sumber :
  • Viva.co.id/Diza Liane

VIVA – Inovasi fesyen terus berkembang. Bukan hanya soal model, fesyen kini juga terfokus pada bahan baku. Yang cukup ramai belakangan adalah produk fesyen berbahan baku dari bahan daur ulang. Dari kaleng yang berubah jadi aksesori, hingga plastik yang disulap jadi serat kain, semua sangat mungkin dilakukan.

Fokus Gencarkan Daur Ulang Sampah

Salah satu produk fesyen daur ulang yang tak kalah unik adalah produk tas tangan yang terbuat dari kertas bekas karung semen,  produk karya anak negeri itu berhasil menembus pasar Internasional.

HeyStartic, adalah label produk tersebut. Vania Santoso sang Co-Founder ternyata memulai usahanya bersama kakaknya di 2005 silam. Bagaimana kisah inspiratifnya? Berikut ini wawancara VIVA bersama Vania.

Ketika Sampah Disulap Jadi Instalasi Karya Seni Berkelas

Vania mulai berkecimpung di dunia Ecopreneurship bersama sang kakak awalnya hanya niat melakukan proyek sosial. Ia fokus dalam bidang daur ulang kemasan makanan dan sak semen menjadi barang-barang eco-fashion seperti tas dan dompet.

"Awalnya kita ingin edukasi anak muda untuk bisa peduli lingkungan. Sayangnya di tahun 2005 itu, kita sering ditolak perusahaan saat ajukan sponsorship," ujar Vania, ditemui di Jakarta, Kamis 15 November 2018.

Membidik Daur Ulang Baterai

Tak kehabisan ide, tahun 2007 mereka mengikuti lomba dan meraih juara pertama dengan hadiah 10 ribu dollar. Kakak beradik ini kemudian berpikir keras untuk bisa mengolah keuangannya agar misi sosialnya bisa tercapai.

"Kita mikir, misi sosial ini harus dilanjutkan. Akhirnya kita coba bikin produk daur ulang dengan memaksimalkannya pada kebutuhan target kita," terang gadis 26 tahun itu.

Dikatakan Vania, untuk dapat memasarkan produknya, perlu memahami target pembelinya. Ini mulai dipahami Vania usai menjajakan produk eco-fashion miliknya di Amerika Serikat.

Dagangannya dengan proses daur ulang bungkus kemasan, laku terjual hingga 15 dollar. Tetapi, ketika produk tersebut dibawa ke Indonesia, antusiasme pembeli tak semeriah masyarakat Amerika.

"Enggak ada produk yang jelek tapi bagaimana produk itu dibawa ke konsumen yang seperti apa. Jadi produk harus dibawa ke konsumen yang tepat dan sesuai kebutuhannya," terang Vania.

Hingga kini, sudah ratusan produk eco-fashion yang dijual oleh HeyStartic dan berasal dari produk daur ulang seperti bungkus kopi, sak semen, plastik, serta dus susu. Bahan-bahan tersebut pun ia dapatkan dengan cara yang sederhana.

"Kita ke bank sampah atau kerjasama dengan kontraktor bangunan untuk mengumpulkan bekas kantung semen," jelas dia.

Produknya pun beragam mulai dari clutch, totebag, ikat pinggang, dan kini mulai merambah homedecor. Ia juga memadupadankan bahan daur ulang dengan kain batik agar ciri khas Indonesia tetap nampak dan tetap bisa mengedukasi konsumen.

"Contohnya kantung semen kita buat jadi clutch yang mirip bahan kulit dan dijadikan taplak meja untuk homedecor. Ada juga tas dari bungkus kopi kami mix dengan kain batik," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya