Ternyata Korea juga Punya Tradisi Warnai Kuku Pakai Bunga Pacar

Warnai kuku dengan bunga pacar air
Sumber :
  • Instagram

VIVA – Saat masa kanak-kanak, di Indonesia, mewarnai kuku dengan bunga pacar seringkali dilakukan. Caranya mudah hanya dengan menumbuk daun dan bunga pacar lalu ditempelkan di kuku. Tunggu hingga kering dan bilas dengan air. Hasilnya, warna kuku akan berubah menjadi oranye.

Bahaya Gelombang ke-3 COVID-19, Kolesterol Tinggi Terlihat dari Kuku

Nah, jika Anda berkunjung ke Korea Selatan saat musim semi, kebiasaan ini pun juga dilakukan para wanita di sana. Bukan cuma anak-anak, wanita dewasa juga akan terlihat dengan kuku dan ujung-ujung jari berwarna oranye.

Dari kejauhan, mungkin Anda akan keliru mengiranya disebabkan cat kuku yang gagal atau warna makanan atau cat rambut yang menempel di jari.

Tanda Kolesterol Tinggi dan Jantung Bisa Terlihat dari Kuku

Tapi, warna oranye terang ini bukan berasal dari pewarna kimia. Melainkan noda alami yang dibuat dari bunga dan daun-daunan yang mirip dengan henna.

Makanan Bikin Glowing Versi Zaidul Akbar, Kuku Berubah Tanda COVID-19

Saat pohon Garden Balsam atau pacar air mulai tumbuh di musim semi setiap tahun, anak-anak dan para ibu akan beramai-ramai memetiknya dan membawa ke rumah. Bunga dan daun-daun pacar air ini akan dihancurkan hingga menjadi seperti pasta.

Dikutip dari laman Next Shark, tradisi ini di Korea Selatan ternyata punya cerita tersendiri. Pada zaman dahulu mereka yang mewarnai kuku dengan daun dan bunga pacar air, diyakini bisa mengusir roh jahat. Tapi, seiring waktu berlalu, wanita Korea dan China mulai memakainya sebagai kosmetik, sebagai versi pertama dari cat kuku.

Dalam budaya Korea, jika warna oranye di kuku bisa bertahan hingga hari pertama turun salju, Anda bisa menikahi cinta sejati Anda. Pewarna itu terbuat hanya dari bunga dan daun pacar air yang dihancurkan. Ternyata, molekul yang ada dalam bunga ini identik dengan struktur kimia yang ada dalam henna tradisional India.

Agar warnanya meresap ke kuku, pasta pacar air itu diaplikasikan pada kuku tangan atau kaki, lalu dibungkus dengan plastik dan diikat menggunakan seutas tali atau selotip. Kemudian diamkan selama beberapa jam atau semalaman. Selain membuat kuku menjadi berwarna, proses ini juga akan meninggalkan warna oranye di kulit selama kurang dari dua minggu, sedangkan warna kuku tetap bertahan.

Meski masih banyak orang memilih membuat pewarna kuku ini sendiri, tapi toko-toko alat tulis dan mainan Korea sudah menjual versi bubuk dari pewarna pacar air ini. Biasanya bubuk itu dijual dengan harga 1.000 won atau sekitar Rp12.500, dan membuat tradisi ini bisa dilakukan sepanjang tahun, tidak lagi terbatas pada musim hangat saja.(nsa)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya