- Pixabay/Chezt beate
VIVA – Jerawat ialah masalah kulit paling umum yang dialami oleh banyak orang, terutama oleh wanita. Munculnya jerawat di muka tentu akan membuat Anda tidak nyaman.
Selain karena rasa nyeri dan gatal, jerawat juga merusak penampilan. Ini pada akhirnya akan membuat kepercayaan diri seseorang menurun. Untuk mengatasinya, beberapa orang kerap menyarankan untuk melakukan Laser Q Switched Nd Yag.
Namun, ada juga yang beranggapan bahwa perawatan laser tidak boleh dilakukan pada wajah berjerawat. Lalu, bagaimana anjuran dari dokter?
"Jika melihat dari kacamata medis, kita sama-sama ketahui bahwa treatment facial boleh dilakukan, namun perlu diketahui bahwa proses ekstraksi (mengeluarkan komedo) pada jerawat yang sedang meradang tidak boleh dilakukan," ucap dokter The Clinic Beautylosophy Bekasi, dr Wahyuni dalam siaran pers yang diterima VIVA, Jumat, 5 April 2019.
Berbeda dengan facial, lanjut Wahyuni, perawatan laser tersebut justru dapat mengurangi kemerahan dan peradangan pada wajah. Namun, ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian.
"Sebetulnya tidak ada batasan untuk treatment ini. Namun, sebaiknya tidak lebih dari satu kali dalam seminggu. Karena bila sering dilakukan, tindakan ini justru tidak terlalu terlihat manfaatnya pada wajah," kata Wahuyuni.
Ia melanjutkan, bila terlalu sering, laser ini justru dapat membuat pori-pori wajah kian membesar. Oleh sebab itu, untuk hasil terbaik, ia menyarankan untuk melakukan treatment ini minimal 4 kali dengan interval waktu sekitar 2 hingga 4 minggu per treatment.
"Pastikan juga klinik yang melakukan berkualitas, karena bila treatment ini dilakukan oleh sembarangan orang dan alat yang tidak berkualitas, hal buruk bisa saja terjadi pada kulit wajah.
Lebih jauh, Wahyuni mengatakan bahwa perawatan laser ini bisa mencapai lapisan kulit tertentu, yang mampu memecahkan oksihemoglobin atau deoxyhemoglobin. Sehingga hal ini dapat mengurangi kemerahan yang nampak pada peradangan jerawat Anda serta mematikan kuman jerawat. (tsy)
