Masyarakat Indonesia Masih Anggap Tabu Perawatan Estetika

Ilustrasi wanita suntik putih
Sumber :
  • http://www.vestyles.com

VIVA – Meski perawatan kecantikan sudah menjadi hal biasa dan merupakan bagian dari gaya hidup. Tapi, masih banyak yang merasa sungkan mengungkapkan perawatan estetika yang dilakukannya.

Mengenal Skin booster Seberapa Efektif Untuk Bikin Wajah Mulus dan Bercahaya?

Aesthetic and Anti-aging Doctor dan Founder Jakarta Aesthetic Clinic dr. Olivia Ong mengatakan, ada tiga masalah utama di Indonesia mengenai perawatan estetika. Pertama, mereka yang belum mengetahui perawatan estetika dan menjadi sosok yang takut untuk menjalaninya.

Kedua, mereka yang sudah mengetahui namun masih belum tahu ke mana harus pergi. Ketiga, mereka yang sudah menyadari lalu mengikuti perawatan estetika sampai mengulang terus menerus hingga menjadi berlebihan, akhirnya timbullah efek samping pada mereka.

Makin Naik Daun, Brand Lokal Produk Perawatan Tubuh dan Kecantikan Kian Diminati

"Dengan tiga masalah ini, masyarakat akhirnya memilih untuk menangguhkan berbicara mengenai aesthetic treatment," kata Olivia dalam acara Merz Aesthetic Serendipity Journey di kawasan Menteng, Jakarta, Rabu 26 Juni 2019.

Padahal, keengganan masyarakat dalam membicarakan masalah prosedur kecantikan membuat peluang bagi oknum-oknum untuk memanfaatkan kondisi ini. Mulai dari munculnya dokter palsu hingga perawatan yang tak sesuai ketentuan.

Penumpang KAI Kelas Executive dan Luxury Kini Bisa Jajal Treatment Kecantikan

Masalah perawatan kecantikan pun menjadi suatu hal tabu. Hal ini membuat masyarakat mengecilkan perawatan estetika dan menganggap perawatan ini seperti membeli barang di pasar yang bisa ditawar dan didapat dengan harga semurah mungkin.

"Masyarakat belum memahami peran penting dokter estetika. Hingga akhirnya banyak masyarakat terjerumus," kata Olivia.

Tak heran, banyak orang terjebak perawatan estetika yang tidak benar. Bahkan, bukan tidak mungkin korban-korban silikon palsu bisa terulang lagi seperti di tahun 1980-an dan 1990-an dalam bentuk yang lebih modern.(nsa)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya