Ni Luh Putu Diah, Gadis Bali Juarai Miss Internet Indonesia 2019

Miss Internet Indoesia 2019
Sumber :
  • MII 2019

VIVA – Ajang pemilihan Miss Internet Indonesia 2019 (MII 2019) kembali digelar. Acara yang diselenggarakan oleh APJII, BAKTI dan Sobat Cyber Indonesia, tahun ini bertajuk “What Women Needs to Know, Menghadapi perubahan di Industry 4.0”.

MK Tolak Gugatan Sengketa Pemilu 2024, Manko Airlangga: Pilpres Sudah Selesai

Ketua Umum APJII Jamalul Izza menegaskan MII ada 3 nilai penting yang diusung dalam pemilihan ini.

"MII 2019 ini memiliki 3 nilai penting, yaitu Smart, Charm, dan Digital Lovers yang berperan sebagai pendidik, panutan, dan penghubung antara pemerintah juga masyarakat," ujarnya di Media Gathering beberapa waktu lalu.

Solidaritas Palestina, Ribuan Warga Spanyol Turun ke Jalan Desak Pemerintah Boikot Israel

Pada Malam Grand Final yang dilangsungkan di JCC Jumat, 27 september. Para juri terdiri dari beberapa orang terkait yaitu Sekjen Kominfo Niken Widiastuti, Tokoh TIK Nasional Sylvia Sumarlin, Desainer & Pembina Disabilitas Amy Atmanto, Ketua APJII Jamalul Izza, Sekretaris utama Badan Siber & Sandi Negara Syahrul Mubarak.

Malam itu akhirnya terpilih Ni Luh Putu Diah asal Bali sebagai Miss Internet Indonesia 2019, lalu pada urutan ke-2 dan ke-3 ada Difa Putri Ariani asal Sumatera Utara juga Juwita Alfi Sahra asal DKI jakarta.

Nasib Pertemuan Prabowo Subianto dengan Megawati Pasca Putusan MK

Sementara itu, Amy Atmanto yang juga pembina disabilitas turut memberikan pembekalan kepada para finalis yang berasal dari pelosok Indonesia itu.

"Kita (sebagai wanita) harus membekali diri dengan pengetahuan dalam menghadapi era industri 4.0. Selain itu kita juga harus mampu melakukan sesuatu bagi bangsa melalui passion dan keberanian melihat peluang untuk menghadapi era informasi," ujarnya kepada wartawan Jumat, 27 september 2019.

Tak hanya itu, para finalis MII 2019 tampil di JCC mengenakan kebaya dan gaun rancangan Royal Sulam by Amy Atmanto.

Lebih lanjut Amy menyampaikan misi yang ia bawakan kali ini bukan semata dalam mendukung penampilan para finalis tetapi lebih kepada misi melestarikan dan mengembangkan kebaya sebagai salah satu aset bangsa. 

"Melalui acara ini bisa meningkatkan kecintaan generasi milenial mengenakan kebaya. Kebaya juga harus eksis dalam tiap lintas generasi,” ujar amy.

Di ajang itu pula Amy membagikan data hasil survei perihal pekerjaan perempuan, tips agar para perempuan tetap eksis dan relevan, kiat menjadi entrepreneur, juga memaparkan peluang dan tantangan yang ada agar perempuan dapat lebih berperan serta di era ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya