Koleksi Biyan Studio 133 Jauh dari Monoton, It's About Zest of Life

Biyan Studio 133
Sumber :
  • VIVA/Sumiyati

VIVA – Biyan Studio 133, kembali memamerkan rancangan Spring Summer 2020 collection. Pagelaran fesyen tahunan ini telah sukses digelar semalam, Kamis 7 November 2019.

Berkembang Pesat, Modest Fashion Indonesia Sudah Pantas Jadi Kiblat Fesyen Dunia?

Seperti sebuah kolase, Biyan Wanaatmadja menggabungkan potongan-potongan inspirasi yang ia temukan, baik di dalam keseharian serta pengalaman hidupnya.

"Ini adalah keseharian yang saya lakukan dan putaran yang menjadi rutinitas. Dan siklusnya selalu sama. Karena saya pernah tinggal di London, London memberi saya inspirasi luar biasa," ujarnya saat konferensi pers di The Darmawangsa, Jakarta Selatan, Kamis 7 November 2019.

5 Motor Vespa Bersolek di Indonesia Fashion Week 2024

Mengikuti naluri, Biyan 'menyulam' variasi corak, ragam material tekstur dan kain, dengan referensi volume dan siluet dari berbagai era yang menjadi favoritnya. Seakan membawa kita menelusuri butik wallpaper dan toko antik furnitur Eropa. Ia lalu melempar kita kembali ke masa kini. Memperlihatkan desain yang mengandung relevansi kepraktisan zaman kini, namun dengan latar cerita yang kaya.

"Sebetulnya koleksi ini memberi saya tempat semacam suatu escaping dan getting away dari aktivitas yang semakin padat dan sumpek. Dan itu menjadi potongan-potongan inspirasi," kata Biyan.

Kolaborasi BPJPH, Industri Tekstil dan Designer Luncurkan Indonesia Global Halal Fashion

Motif organis dan geometris dipasangkan dengan bahan katun eyelet, bordir renda, jacquard dan taffeta. Motif roses dan little florals dalam berbagai interpretasi bersanding dengan multi stripes yang membentuk motif anyaman.

Warna menjadi instrumen esensial untuk season ini, mulai dari neutrals seperti dirty white dan berbagai nuansa biru. Diikuti dengan happy vibrant colors, seperti kuning, shades of pink, koral, celadon, hijau, dan poppies red pada segmen-segmen berikutnya.

Beragam siluet, '20s flapper, 40s tie blouse, '60s shift dress dan bucket hat, '70s palazzo pants, bowblouse, dan kaftan, serta '80s puff sleeves, berbaur menjadi satu kesatuan sebagai kanvas dari eksplorasi-eksplorasinya.

Era Bloomsbury menjadi muse dari koleksi kali ini, di mana sebuah kolektif berisikan seniman, penulis, filsuf dan intelektual asal Inggris, memberi pengaruh besar pada kultur pertengahan abad 20-an.

Lukisan abstrak, im-presionisme, semangat kebebasan, interior dengan banyak koleksi antik, motif eksotis dari berbagai negara, dan country-side comfort yang disusun secara spontan. Full of surprise yet very pleasant, menjadi ciri khas dari Bloomsbury Group movement.

Koleksi Biyan Studio 133 kali ini merupakan sebuah eskapisme dari ritme yang monoton dan hidup yang berlalu semakin cepat. "It's all about zest of life, vibrant exploration and celebration of love," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya