Ramai Kasus Penipuan, Ini Tips Kenali Wedding Organizer Abal-abal

Ilustrasi pesta pernikahan (foto: pixabay)
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Kasus penipuan dengan kedok wedding organizer sempat ramai diberitakan beberapa waktu lalu. Video yang menggambarkan suasana resepsi dari korban penipuan itu juga sempat beredar di media sosial. 

Mount Bromo Arsonist to be Sentenced 30 Months in Prison

Dalam melancarkan modusnya mereka menawarkan harga yang sangat murah untuk menarik para pelanggannya. Pelaku bernama Anwar itu juga menawarkan bonus sepasang cincin 10 gram untuk menjerat korbannya lewat media sosial instagram. Kini, pelaku penipuan WO berlabel Pandamada ini juga telah ditangkap pihak kepolisian.

Kejadian ini membuat banyak orang lebih berhati-hati dalam memilih Wedding Organizer. Lantas seperti apa tips memilih WO agar tidak tertipu yang abal-abal?

Fakta-fakta Acara Royal Banquet Ceremony Pangeran Mateen dan Anisha Rosnah

“Jangan asal murah, karena kalau murah tidak punya kualitas, momen yang harusnya sakral bisa berubah menjadi berantakan,” ungkap Ketua DPD Perkumpulan Penyelenggara Jasaboga Indonesia (PPJI) DKI Jakarta Siti Djumiadini, dalam keterangan tertulisnya kepada VIVA, Selasa, 11 Februari 2020. 

Menurutnya pernikahan bukan sekadar urusan antar pasangan saja, atau keluarga antar mempelai. Menikah melibatkan banyak orang, melibatkan masyarakat, undangan. Ia melanjutkan bahwa semuanya harus diatur dengan baik agar memiliki kesan yang baik pula.

Tak Perlu War Tiket, Pasangan Pengantin Ini Hadirkan Coldplay di Pernikahan Mereka

Sementara itu, agar tidak tertipu oleh jasa WO ‘abal-abal’, Sekretaris Umum HASTANA Indonesia, R Puthut Sigit W, menyarankan masyarakat hati-hati dalam memilih perusahaan penyedia jasa WO. Ia menyarankan untuk memeriksa kelengkapan badan hukum dari WO tersebut.

"Jadi harus cek apakah mengantongi badan hukum (izin resmi) atau hanya WO dadakan. Lalu mintalah nomor kontak penyedia jasa lain yang menjadi vendor atau rekanan WO tersebut. Misal jasa rias, jasa dekorasi, jasa dokumentasi hingga jasa catering. Hubungi satu persatu untuk meyakinkan bahwa benar mereka merupakan vendor jasa WO yang kita sewa dan berjanji memenuhi permintaan kita sesuai order," kata dia. 

Ketiga, hitung harga jasa yang dijanjikan, termasuk harga makanan dan menunya. Jika tidak masuk akal, bisa jadi vendor yang dipakai merupakan penyedia jasa yang abal-abal.

Selanjutnya ialah cek keanggotaan dari WO tersebut. Penyewa juga bisa mengecek keanggotaan vendor yang tergabung dalam WO tersebut. Misalnya apakah penyedia catering sudah tercatat dalam keanggotaan PPJI.

"Keanggotaan ini penting untuk memastikan jaminan rasa makanan, kualitas hingga pelayanan yang profesional" kata Sigit. 

Ia sebelumnya mengatakan bahwa bentuk penipuan seringkali terjadi mulai dari menu makanan tak sesuai order baik rasa maupun jumlahnya, dokumentasi yang tidak sesuai. Kejadian yang paling parah adalah tidak membuat dekorasi, tidak mengirimkan makanan dan lainnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya