Pandemi Virus Corona, Bagaimana Nasib Pebisnis Industri Pernikahan?

Ilustrasi pernikahan/pre-wedding.
Sumber :
  • Freepik/freepik.diller

VIVA – Perkembangan industri teknologi dan informasi telah menarik lebih dari 171 juta jiwa penduduk Indonesia untuk menggunakan internet. Tentu, hal ini membawa banyak perubahan dan juga peluang yang cukup menjanjikan bagi para pelaku usaha. Mulai dari level mikro hingga makro untuk melakukan ekspansi bisnis dari offline atau konvensional menuju ke era online atau digital.

Kapten Vincent Kena Flu Singapura Sampai Bernanah: Lebih Sengsara dari COVID!

Begitu juga bagi para pelaku bisnis di industri pernikahan. Hal ini sangat membawa dampak yang positif bila menyadari bahwa di Indonesia, hampir 2 juta pasangan pengantin yang menikah per tahunnya. Apalagi mayoritas mereka mencari referensi dan informasi untuk pernikahan mereka melalui internet.

Melonjaknya kasus virus corona atau COVID-19 sejak Maret 2020 hingga saat ini, banyak para vendor pernikahan mengalami kekhawatiran akan bisnis pernikahan di masa depan. Begitu pula dengan sektor bisnis lainnya.

KPK Cecar Fadel Muhammad soal Dugaan Kasus Korupsi APD di Kemenkes RI

"Untuk itu, kita mengajak para pelaku industri pernikahan untuk melakukan shifting pola pemasaran, yang terbiasa melalui konvensional kini ke online atau digital platform. Tentunya agar tetap bisa mempromisikan brand dan produk," kata Melvino selaku founder dan CEO WeddingMarket lewat pesan tertulis kepada VIVA hari Jumat, 19 Juni 2020.

Mengacu pada kebutuhan calon pengantin akan informasi, edukasi dan referensi, Melvino menjelaskan bahwa para calon pengantin harus tepat menemukan vendor yang sesuai untuk hari pernikahan mereka.

Cerita Anne Avantie Bangkrut, Temukan Kebahagiaan di Tempat Tak Terduga

 "Contohnya dengan fitur unggulan seperti filter categori vendor, kota, harga dan fitur store yang sangat mempermudah calon pengantin menemukan vendor yang tepat," ungkap dia.

Kemudahan akses dan juga beragam fitur untuk vendor seperti Profile Dashboard, Portofolio Album, hingga fitur terbaru store, menjadi bentuk nyata para dalam mempersiapkan diri untuk menjadi wadah yang baik dan kompeten bagi para pelaku usaha di industri pernikahan Indonesia.

"Sebanyak lebih dari 10.000 vendor dari berbagai kategori dan menargetkan 30.000 vendor pernikahan di indonesia di tahun 2021 untuk bergabung dan ekspansi bisnis konvensional mereka ke online atau digital," tutur dia lagi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya