Saat Pengrajin Lokal Belajar Ciptakan Fashion Standar Internasional

PakaianKoe
Sumber :
  • Dok. Ist

VIVA – Selama lebih dari satu tahun Lakon Indonesia tidak hanya membina tetapi juga mengajak para pengrajin, untuk bekerja sama secara profesional. Salah tujuannya adalah untuk menggerakkan roda perekonomian mereka.

Bukan Cuma Rancang Busana, IFPC Lahirkan Pengusaha Mode Muda Indonesia

Di tahun ini, Lakon Indonesia mengeluarkan koleksi pertama mereka dari PakaianKoe bertajuk A Journey to Java. A Journey to Java ini menceritakan sebuah perjalanan dalam usaha pelestarian budaya di mana di dalamnya ada kontribusi para pengrajin, khususnya di daerah Jawa.

“Di sini, kami mengingatkan kembali mengenai prinsip-prinsip dasar budaya dan tradisi yang sudah mereka wariskan secara turun menurun, yang merupakan kekuatan dari karya mereka,” kata Founder Lakon Indonesia, Theresia Mareta melalui keterangannya.

Pariwisata Hijau dan Berkelanjutan Bakal Jadi Fokus Kemenparekraf

Dalam proyek ini, Theresia membantu para pengrajin mengeksplorasi berbagai macam material seperti katun, denim kanvas, voile, taffeta, tile, dan chiffon sebagai material dasar batik dan jumputan, yang hasilnya digunakan di dalam koleksi tersebut.

Selain itu, para pengrajin juga dibantu membuat perubahan-perubahan secara teknikal, mengajarkan cara kerja dan cara pembuatan yang lebih benar sehingga kematangan karya mereka dapat berkembang dengan lebih baik.

5 Dampak Negatif Terlalu Dekat dengan Rekan Kerja, Bisa Kurangi Profesionalisme

“Tim kami bekerja dengan sepenuh hati dalam merancang pagelaran PakaianKoe untuk mencapai hasil yang maksimal dari segala eksplorasi yang kami lakukan bersama,” jelas dia.

Koleski ini pun tak sekadar menjadi pakaian hasil produk lokal saja, tetapi juga menjadi satu koleksi yang dapat mengangkat hasil karya tangan para pengrajin yang mempunyai rasa dan standar yang dapat diterima dunia internasional.

Dengan demikian, karya ini juga dapat mengangkat nama Indonesia dan kota Jakarta yang merupakan jendela dari seni dan budaya Indonesia.

“Kami ingin koleksi bisa menjadi suatu presentasi yang lebih dalam dan lebih sempurna dari apa yang pernah dibuat sebelumnya di Indonesia,” katanya.

Selain itu, Thereia juga mengajak beberapa profesional di bidang lainnya untuk berkolaborasi bersama dalam mewujudkan sebuah presentasi yang benar-benar dapat menggambarkan dan mewakili Indonesia.

Mereka antara lain Irsan, fashion designer yang bertindak sebagai Creative Director koleksi, Adi Purnomo, arsitek yang akan merancang keseluruhan area presentasi, Davy Linggar yang akan menangani videografi, serta Addie MS dan Twilite Orchestra yang akan mengiringi acara secara live.

“Kami berharap bahwa ini dapat menjadi suatu titik balik dalam membuat perubahan-perubahan yang sangat diperlukan saat ini guna membangun budaya dan tradisi yang dapat menguatkan kepribadian Indonesia sebagai suatu bangsa,” kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya