Termasuk Amalan Sedekah Jariyah, Ini 4 Alasan Pentingnya Wakaf

Ilustrasi wakaf sumur sebagai amalan jariyah
Sumber :
  • pexels by Frans Van Heerden

VIVA – Salah satu cara mempunyai peluang yang besar untuk masuk surga adalah dengan amalan sedekah jariyah, seperti wakaf. Wakaf merupakan amalan jariyah yang kekal hingga akhirat kelak. Wakaf juga menjadi salah satu amalan yang tidak putus meskipun yang melakukannya sudah meninggal dunia, berdasarkan sabda Nabi Muhammad SAW: 

Kerusakan Iklim dan Alam Jadi Tanda Kiamat? Begini Penjelasan Al Quran dan Sains

“Apabila manusia meninggal dunia, maka terputuslah semua amalnya kecuali 3 (tiga) macam, yaitu: sedekah jariyah (yang mengalir terus), ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakannya,” (HR. Muslim). 

Melansir dari Tabung Wakaf Dompet Dhuafa, dalam praktik berwakaf, Allah tidak membebankan kepada umat-Nya di luar batas kemampuan. Hal ini tertera dalam surat Ath-Thalaq ayat 7: 

Enam Etika Silaturrahim

“Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah memberi kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikul beban kepada seseorang melainkan sekadar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan,” (Ath Thalaq:7).

Sekecil dan sebesar apapun nominal, sesuaikan kemampuan diri masing-masing. Jika melakukannya dengan ikhlas, maka imbalannya tidak main-main untuk kesejahteraan dunia dan akhirat. Lalu apalagi ya yang menyebabkan wakaf disebut sebagai amalan sedekah jariyah? Yuk simak artikel ini. 

Banyak Utang Tapi Bagi-bagi THR saat Lebaran? Ini Kata Buya Yahya

Wakaf bangun rumah di surga 
Sesungguhnya, Allah memberikan karunia di muka bumi supaya manusia saling berbagi kepada sesama, salah satunya dengan wakaf. Wakaf sebagai amalan sedekah jariyah ibarat umat Islam sedang investasi untuk punya hunian terbaik di surga. 

Manfaat wakaf berkesinambungan hingga lintas generasi 
Wakaf merupakan salah satu instrumen Islam yang dapat menebarkan manfaat keberlanjutan di masa depan. Jika barang wakaf di rawat dengan baik, maka manfaatnya akan terasa oleh generasi selanjutnya. Itulah salah satu alasan wakaf disebut amalan jariyah karena manfaatnya yang berkesinambungan. 

Pahala berlipat ganda hingga 700 kali lipat 
Selain pahala yang kekal, Allah juga memberikan pahala hingga 700 kali lipat bagi siapa saja yang terlibat di dalam wakaf. Surat Al-Baqqrah ayat 261 menyebutkan bahwa orang-orang yang mengeluarkan hartanya di jalan Allah bagaikan sebutir benih yang berkembang hingga tujuh benih dan setiap benih mengandung 100 biji.

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada tiap-tiap butir tumbuh seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa saja yang Dia kehendaki, Dan Allah Maha Kuasa (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui.” 

Pahala datang meskipun diam saja 
Amalan wakaf memiliki keistimewaan pahala yang mengalir terus hingga kapan pun. Ibaratnya, pahala akan datang dengan sendirinya, meskipun Anda diam saja atau sedang tidak beraktivitas. 

Selain itu, nilai harga wakaf cenderung konstan. Umat Islam tidak perlu menunggu jadi kaya terlebih dahulu untuk dapat berbuat baik karena berwakaf bisa dengan nominal seharga kopi sachet. 

Itulah 4 alasan penting yang menyebabkan wakaf disebut sebagai amalan sedekah jariyah. Barang wakaf digunakan untuk jangka panjang, sehingga kebaikan dan manfaatnya akan selalu ada selama berfungsi dengan baik. 

Dekatkan diri kepada Allah dengan berbagi rezeki melalui wakaf di Ramadhan ini. Jangan bosan berbuat baik, justru kuatkan ambisimu untuk mengumpulkan pahala dengan wakaf. Kini, beramal pun semakin mudah dengan wakaf online digital di Dompet Dhuafa yang dikelola secara profesional. Jangan takut berbagi untuk hadirkan senyuman para penerima manfaat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya