- Freepik/lookstudio
VIVA – Meskipun kini aktivitas lebih banyak dilakukan di rumah di masa pandemi. Tapi, memperhatikan penampilan tak boleh dilupakan.
Misalnya, saat WFH banyak kegiatan meeting dilakukan secara virtual. Karenanya, penampilan tetap harus diperhatikan agar tetap terlihat profesional.
Ajeng Ayu Cahya Ditha, Wardah Demand Creation Manager, mengulas penggunaan make up dan skincare di masa pandemi ini. Menurutnya, manfaat berdandan tidak sekadar memberi penampilan yang terbaik di hadapan orang banyak, namun sekaligus menutupi kekurangan pada wajah kita.
“Begitu pun dengan penggunaan skincare yang teratur bukan hanya membuat kulit sehat, tapi juga mampu membuat make up merekat sempurna pada kulit dan tidak mudah crack,” papar Ajeng dalam sesi talkshow bertajuk “Professional Make up Look” pada acara Professional Women's Week 2021.
Pada kesempatan yang sama, Wahyu Retnowati, Make Up Expert dari Wardah, memaparkan cara make up praktis perempuan, terutama di mana pada hari hari belakangan ini, kita wajib mengenakan masker. Dia menekankan pengaplikasian make up pada bagian mata yang dapat diandalkan untuk memberi kesan terbaik untuk penampilan.
“Intinya konsentrasikan make up pada bagian mata. Bentuk alis secara natural, kenakan eye liner dan maskara,” ungkap Wahyu Retnowati yang akrab disapa Reret.
Reret memberi beberapa tips agar saat bepergian, para wanita tidak lupa membawa perlengkapan makeup ‘wajib’.
“Seperti bedak cusion, lipstick, pensil alis, eye liner dan maskara sebaiknya jangan sampai ketinggalan ya. Benda-benda ini wajib ada di dalam tas para wanita,” katanya.
Sementara itu pada sesi kedua talkshow, desainer Nina Septiana sekaligus penggagas Professional Women’s Week (PWW) 2021, mengungkap beberapa elemen penting dalam berbusana agar wanita tampil lebih percaya diri. Antara lain, skema warna yang semestinya dipilih bukan berdasarkan tren melainkan value atau maksud di balik warna tersebut.
“Pilihan warna memberikan asosiasi terkait perasaan tertentu. Misalnya, hati lagi mendung, jadi pakai warna hitam saja. Lagi ceria, baru jadian. Yang tadinya enggak suka warna pink sekarang pakai pink,” ujar Nina.
Begitu pula dengan biru yang memilik arti kepercayaan, kecerdasan, dan menimbulkan efek profesional khususnya navy blue. Cokelat berarti kuat sekaligus dapat diandalkan. Kuning menyiratkan optimisme.
Dalam soal desain, garis cutting Nina Nugroho selalu menampilkan model yang clean dan tidak ribet, straight to the point, tegas, tidak terkesan menye-menye. Tidak heran, Nina selalu mengeluarkan rancangan dengan konsep 2 in 1, yaitu busana kantoran atau kasual yang membuat pemakainya seperti memakai 2 baju berlapis, padahal hanya memakai 1 lapis baju.
“Konsepnya 2 in 1, seperti memakai 2 baju, tetapi sebenarnya 1 baju. Seperti memakai blazer dan kemeja. Sementara itu, pada bagian lengan baju, pasti selalu wudhu friendly,” urainya.