Dokter: Pakai Masker Longgar Merusak Kulit

Ilustrasi masker kain.
Sumber :
  • Freepik/tirachardz

VIVA – Memakai masker sudah menjadi keharusan di era pandemi COVID-19 sebagai langkah pencegahan penularan penyakit. Kendati begitu, banyak masyarakat yang belum memahami bahwa penting memilih ukuran masker tepat untuk menghindari permasalahan kulit wajah.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Dokter spesialis penyakit kulit dan kelamin dari Universitas Indonesia, dr Arini Astasari Widodo, Sp.KK, menyebut bahwa pemakaian masker kain yang longgar dapat merusak lapisan kulit bagian luar. Sebab, masker malah akan menggesek-gesek lapisan kulit tersebut sehingga lama kelamaan akan rusak. 

"Kalau pakai fabric mask jangan yang renggang seperti linen kan renggang karena kalau yang renggang lebih bertekstur, lebih tergesek-gesek kulitnya, barrier-nya akan rusak," ujarnya dalam acara virtual Lancôme, baru-baru ini.

Harus Dicegah Sejak Dini, Inilah Masalah Kulit yang Rentan Dialami oleh Wanita Hamil

Dokter Arini menyarankan agar masyarakat memilih ukuran masker yang tepat sehingga tidak terlalu renggang ataupun ketat. Terlebih, saat memakai masker akan ada perubahan pada mikrobioma yang berperan penting untuk menjaga lapisan kulit sehingga membuatnya tampak sehat dan bercahaya, mengurangi kemungkinan terkena eksim, jerawat dan semua peradangan kulit.

"Biasanya dapat ventilasi udara, microbiome bercampur tentu kalau ngomong ada ludahnya, napas dan lain sehingga microbiome berubah. Kita harus kembalikan lagi," imbuh dokter yang tergabung di Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) itu.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Untuk mencegahnya, dianjurkan rutin mengganti masker setiap empat jam sekali. Selain itu, disarankan rutin membersihkan wajah dan mengaplikasikan serum demi menjaga lapisan kulit. 

"Orang dengan bakat seperti eksim atopik, penyakit psoriasis kalau microbiome enggak seimbang akan semakin parah atau kambuh. Penting banget sehari-hari harus merawat microbiome," imbuh Arini.

Dokter Arini juga tak menyarankan melakukan scrub terlalu berlebihan karena akan merusak lapisan kulit dan keseimbangan bakteri. Terpenting namun kerap dilupakan adalah memakai tabir surya dan pelembab agar kulit lebih sehat.

"Terus juga menghindari pemakaian skincare atau makeup yang berlebihan di bawah kulit. Karena itu akan meningkatkan kemungkinan terjadinya jerawat," pesannya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya