Cegah Efek Negatif Penuaan dengan Terapi Mengoptimalkan Hormon

Ilustrasi kulit wajah
Sumber :
  • Freepik/benzolx

VIVA – Ketika usia bertambah dan penuaan terjadi, tubuh akan mengalami penurunan kondisi seperti kesehatan yang tidak seoptimal di usia muda, hingga tampilan fisik yang berubah.

3 Cara Bikin Pasangan Happy di atas Ranjang dan Gak Bosen Sama Kamu

Menurut dr. Lilim Cendana, M.Sc, AAARM dari Le'poir Clinique, gejala penuaan yang dirasakan adalah kekenyalan kulit yang munurun, munculnya keriput maupun flek wajah, penurunan daya ingat, kehidupan seksual dan libido menurun, obesitas, hingga timbul berbagai penyakit degeneratif lainnya seperti gangguan jantung, kanker, stroke, Alzheimer, osteoporosis.

"Hal hal tersebut diatas bisa diminimalkan dan dicegah dengan mengoptimalkan level hormon yang beredar dalam tubuh kita," ujarnya dalam keterangan yang diterima VIVA.

Kisah Inspiratif Yunna Mercier, di Balik Brand Skincare Lokal

Perawatan yang mengoptimalkan level hormon inilah yang ditawarkan Le'poir Clinique. Perawatan ini dikenal dengan Terapi Hormonal Bioidentik. Sesuai dengan namanya, bioidentik artinya molekul hormon yang dibentuk adalah identik dengan molekul hormon dalam tubuh kita sehingga tidak ada efek samping negatif terhadap tubuh.

"Lain halnya dengan hormon sintetik. Jadi, di sini perlu diedukasikan kepada pasien bahwa ada dua jenis hormon yakni bioidentik dan sintetik. Yang dapat membahayakan dan menimbulkan dampak negatif adalah hormon sintetik," jelas dr. Lilim.

Wajib Tahu! 5 Kandungan Skincare yang Aman Buat Semua Jenis Kulit

Perawatan yang mengoptimalkan level hormon.

Photo :
  • Istimewa

Sebelum memulai terapi, pasien akan dijadwalkan untuk pengecekan kadar hormon dalam darahnya terlebih dahulu, untuk melihat penurunannya berada di level mana dan sebagai tolak ukur keberhasilan terapi nantinya. Dari hasil darah dan riwayat pemeriksaan, pasien baru bisa ditentukan program terapinya untuk 3 bulan ke depan seperti apa.

Program terapi tersebut mencakup suplementasi oral, krim ataupun injeksi. Tingkat keberhasilan terapi jika mengikuti prosedur yang diarahkan bisa mencapai diatas 80 persen, secara subjektif bisa dirasakan langsung oleh pasien setelah 2-3 minggu terapi berupa peningkatan “overall health and well-being” di dalam tubuh, juga penilaian objektif bisa terlihat dari hasil lab kadar hormon darah yang meningkat nilainya setelah melakukan terapi. 

Pemberian krim di sini berbeda dengan krim untuk wajah, krim yang diberikan akan diaplikasikan biasanya di paha atau tangan bagian dalam, untuk mempercepat proses absorpsi, tergantung kondisi yang dibutuhkan oleh masing masing pasien. 

Dokter Lilim menjelaskan, Terapi Hormonal Bioidentik ini “customized and individualized” yang artinya terapi untuk pasien A pasti berbeda dengan pasien B atau C, maka dari itu semua sediaan obat untuk terapi hormon ini tidak ready stock, obat untuk pasien akan dibuat khusus setelah dilakukan pemeriksaan lengkap pasien tersebut sesuai kondisi masing masing pasien.

"Untuk proses pemesanan obat dibutuhkan waktu 2-3 minggu, karena kami percayakan kualitas obatnya kepada pabrik obat di luar negeri," katanya.

Sementara untuk suplementasi oral dan krim, kandungannya adalah hormon seperti estrogen, progesterone, testosterone ataupun kombinasi. Injeksi yang digunakan pun untuk meningkatkan immunitas tubuh sehingga sistem hormon bisa bekerja lebih optimal, termasuk pemberian antioksidan untuk detox dan menangkal radikal bebas. Terlebih lagi di era pandemi ini ditambah pola hidup yang tidak dijaga dengan baik, seseorang mudah sekali untuk terserang penyakit, kelak boleh untuk mengikuti program terapi ini untuk mengoptimalkan kembali fungsi tubuh dan mencegah timbulnya penyakit.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya