Intip Indahnya Perpaduan Kain Daur Ulang dan Tenun Badui

Karya Adrie Basuki
Sumber :
  • VIVA / Rizkya Fajarani

VIVA Lifestyle –  Tren fashion dengan aspek keberlanjutan atau sustainability kini mulai menjamur di kalangan pecinta mode Tanah Air. Kepedulian terhadap kondisi alam semesta mendorong para desainer untuk menciptakan karya yang terbuat dari bahan-bahan alam hingga mendaur ulang kain-kain sisa.

Modinity Fashion Parade 2024, Dian Pelangi Hadirkan Songket Palembang Lewat Benang pelangi

Salah satunya adalah perancang busana Adrie Basuki yang menampilkan karyanya di Jakarta Fashion Week (JFW) 2023 hari kedua, Selasa 25 Oktober 2022.

Pada show yang bertemakan RE:FORM, yang merupakan turunan dari tema JFW 2023, Fashion Reformation, Adrie Basuki membuat kreativitas dari kain hasil daur ulang yang banyak disepelekan oleh kebanyakan orang.

Fokus Gencarkan Daur Ulang Sampah

Adrie Basuki

Photo :
  • VIVA / Rizkya Fajarani

Koleksi dari sang perancang busana mengangkat tema 'Bangun dari Tidur' yang merupakan representasi peralihan masa dari pandemi COVID-19.

Ketika Sampah Disulap Jadi Instalasi Karya Seni Berkelas

"Saya di sini akan menggunakan kain daur ulang dan mengangkat tema 'Bangun dari Tidur'. Saya mau memberikan inspirasi kepada orang-orang, bahwa kita ini sudah dua tahun lebih dalam masa pandemi, ini juga berhubungan sama pengalaman saya yang melihat banyak kain tidak terpakai," ujar Adrie Basuki, dalam konferensi pers JFW, di Pondok Indah Mall 3 Jakarta.

Pemenang ajang Lomba Perancang Mode 2021 tersebut menjelaskan, dunia fashion juga sempat mendapatkan dampak yang buruk akibat pandemi yang melanda dunia. Dengan meredanya situasi saat ini yang juga mulai kembali normal, ia mengibaratkan kebangkitan dunia mode seperti kembali bangun dari tidur yang cukup panjang.

Ilustrasi Kain Nusantara

Photo :
  • Rasa Wastra Indonesia

"Perbedaannya tahun lalu kita masih virtual, semua desain kita kumpulkan secara online. Jadi menurut saya tahun ini (JFW) akan lebih menarik karena semua bisa merepresentasikan secar offline dan karya-karya mereka lebih menakjubkan," tuturnya.  

Menciptakan kembali kain daur ulang dalam rancangan yang menarik tentu bukanlah hal yang mudah. Ada proses panjang di balik pembuatan setiap karya yang dihasilkan oleh Adrie.

Banyak juga orang yang menyepelekan kain sisa sebagai sampah yang tidak terpakai lagi. Padahal, di tangan orang yang tepat kain sisa pun bisa menjadi sebuah kreasi yang menakjubkan.

Ilustrasi pameran kain

Photo :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

"Tantangannya adalah bagaimana saya bisa mengubah persepsi masyarakat bahwa kain daur ulang ini juga bisa punya nilai dan harga yang baik. Sebagian orang kan memandang kain daur ulang sebagai kain bekas, jadi bagaimana saya bisa membuat kain ini bisa dipakai kembali untuk jangka waktu yang lama dan membuat design yang menarik," kata Adrie.

Selain menggunakan kain daur ulang sebagai sorotan karyanya, Adrie Basuki juga mengkombinasikan kain tenun Badui yang merupakan point utama dari setiap desain yang ia buat.

"Saya selalu pakai kain tenun Badui yang dikombinasi dengan kain daur ulang. Jadi tahun ini seperti pengembangan konsep dari waktu saya ikut LPM tahun lalu," ujarnya.

Menurut Adrie, kain tenun yang populer di dunia mode Indonesia kebanyakan berasal dari bagian Timur. Sementara, kain yang berasal dari Suku Badui itu belum banyak dieksplorasi oleh para perancang busana.

"Saya merasa kain di Indonesia itu amazing. Tapi yang paling banyak itu berasal dari Indonesia Timur. Jadi saya mau angkat kain dari Badui yang belum banyak dipakai orang," tuturnya.

Kain tenun Badui pun memiliki keistimewaannya tersendiri, di mana motifnya tampak simetris namun sederhana. Kain tenun tersebut juga membawa filosofi Suku Badui yang sangat mencintai alam. 

"Kain itu juga membawa filosofi yang menarik dari Suku Badui itu sendiri yang sangat mencintai alam. Secara motif juga kain itu sangat mudah diaplikasikan, jadi kalau mau dibuat modern juga sangat memungkinkan," kata sang perancang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya