VIVAlife - "Batik itu harus dipakai, kalau tidak dipakai jadi hilang artinya", demikian pesan Almarhum Iwan Tirta semasa hidupnya.
Wafat pada 30 Juli 2010 lalu, mendiang Iwan Tirta adalah penggagas pengembangan batik sebagai fashion couture sekitar 30 tahun lalu.
Terdapat puluhan ribu motif asli yang diwariskan oleh almarhum. Seluruh batik yang diwariskan tersebut merupakan sebuah karya seni dan fashion yang bercita rasa tinggi.
"Semua motif batik Iwan Tirta memiliki nama masing-masing. Ada pula cerita di baliknya," kata Johannes Bima, Direktur Sales Iwan Tirta Private Collection (ITPC) yang ditemui di acara pembukaan ITPC Gallery yang keenam di Senayan City.
Ia yakin kalau hasil karya Iwan Tirta harus diberikan akses yang lebih luas pada khalayak. Itu dilakukan agar masyarakat bisa menikmati karya warisan mendiang Iwan.
Dalam pembukaan Iwan Tirta Private Collection (ITPC) dipamerkan pula rangkaian koleksi untuk mengapresiasi motif batik klasik keraton Jawa. Merupakan koleksi Spring/Summer, menawarkan berbagai pilihan jaket, cocktail dress dan evening gown, dengan cutting ladylike.
"Kami mengusung tema Royal Wisdom dan menggunakan motif-motif Kawung, Modang, dan Parang yang terinspirasi dari wanita-wanita keraton Jawa nan anggun namun ditambahkan sentuhan glamor," kata Direktur Kreatif ITPC, Era Soekamto.
Ada juga Iwan Tirta Private Collection dengan seorang desainer aksesori ternama, Rinaldy A. Yunardi. Kolaborasi ini menghasilkan clutch berbahan metal yang dipadukan dengan batik serta aksesori lain seperti giwang, kalung dan belt.
"Koleksi ini memang sengaja didesain lebih modern dan glamour, namun tetap memakai ukiran khas zaman dahulu. Semua koleksi memiliki detail yang berbeda dan dibuat handmade serta tidak ada yang sama jadi sangat eksklusif," kata Rinaldy yang ditemui di acara yang sama.
Tak hanya aksesori, kolaborasi ciamik yang dinamakan Tirta Home tersebut juga menghasilkan berbagai macam furnitur bernuansa etnik dan kuno. Seperti lampu hias dan meja kayu berukiran indah tetap dengan nuansa batik.