Waspada Bahaya Tren Kosmetik Pemutih Gigi

Wanita tersenyum dan bernapas.
Sumber :
  • iStock
VIVA.co.id
10 Tips Mencegah Aksi Kekerasan Antar Siswa di Sekolah
- Memiliki gigi putih bersinar menjadi dambaan banyak orang. Ini, karena dapat meningkatkan kepercayaan diri seseorang ketika tersenyum.

Kalau Istri Hyperseks apa yang Perlu Dilakukan Suami? Begini Nasehat Dokter Boyke

Ternyata, meningkatnya keinginan gigi putih, mendorong prosedur kosmetik pemutihan gigi begitu populer. Bahkan, bisa menyebabkan kecanduan psikologis yang cukup parah.
5 Artis Cantik Warisi Darah Biru, dari Sumedang Larang hingga Mangkunegaran


Hal ini dikarenakan obsesi beberapa orang untuk memiliki senyum indah, layaknya bintang Hollywood.


Dilansir dari Genius Beauty, di negeri Paman Sam, Amerika Serikat, penjualan produk pemutih gigi telah meningkat sebesar 300 persen sejak 1996. Menggunakan produk pemutih gigi berlebihan bahkan banyak dianggap biasa.


Dokter pun melaporkan bahwa beberapa dari mereka kecanduan secara psikologis. Orang-orang yang sering menjalani prosedur ini sering merasa gusi seperti terbakar. Setelah diamati, mereka memiliki infeksi pada gigi. Namun hal itu seringkali tidak dipedulikan, karena keinginan yang besar memiliki gigi seputih salju.


Kondisi tersebut mulai meluas ke bagian Eropa. Sepertiga warga Inggris, kini prihatin dengan pemutihan gigi.


Penelitian yang dilakukan pekan lalu menunjukkan bahwa dokter gigi kosmetik dibayar paling tinggi. Bahkan mendapatkan lebih dari satu miliar Poundsterling pada tahun lalu, meningkat 22 persen lebih dari tahun 2010.


Jika prosedur ini dilakukan dengan benar, pemutihan gigi menjadi cara yang aman dan mudah untuk memperbaiki penampilan. Namun bila menjadi tren, hal ini sangat buruk. Ditambah lagi dengan penggunaan produk yang belum teruji, pemutih gigi dapat menyebabkan kerusakan enamel, masalah gusi, dan infeksi.


Di balik pengaruh senyum putih selebriti, karyawan bank asal London, Teresa, telah menjalani pemutihan gigi 27 kali dalam hitungan 5 tahun. Beberapa waktu lalu, wanita ini didiagnosis dengan penyakit gusi yang serius dan rusak enamel gigi.


Dokter percaya bahwa dia harus rela kehilangan sebagian besar giginya, dan akan membutuhkan biaya yang besar untuk pemasangan implan. Namun, wanita ini masih yakin bahwa senyumnya tidak cukup memperlihatkan gigi putih. Ia bahkan seringĀ  membandingkannya dengan gigi selebriti yang secara teratur dia amati di majalah.

![vivamore="
Baca Juga
:"]




[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya