Organ Intim Wanita jadi Objek Foto Ashley Armitage

Ashley Armitage
Sumber :
  • Facebook Ashley Armitage
VIVA.co.id
Tujuh Karya Seni Fotografi Termahal Dunia
- Hasil foto tak biasa dihadirkan dari seorang fotografer bernama Ashley Armitage. Perempuan berusia 21 tahun ini mengambil gambar-gambar yang berhubungan dengan organ kewanitaan remaja perempuan dalam setiap fotonya.

Kritik Efek Buruk Gadget, Fotografer Ini Buat Karya Dramatis

Ia menyebutnya sebagai perayaan bagi organ kewanitaan perempuan muda. Mulai dari bagian 'bikini line' di sekitar organ intim, ketiak hingga bagian tubuh lainnya.
Ini Dia Tempat Hunting Foto di Purbalingga


Fotografer yang berbasis di Seattle ini seakan menyampaikan kejujuran tentang perubahan yang dialami seorang perempuan, dari remaja ke perempuan dewasa.


Dalam foto-fotonya Ashley juga menuangkan nuansa 1950an, dengan permen karet dan warna-warna pastel yang ditangkap dengan fokus halus.


Ini memamg suatu hal yang cukup unik dan berbeda. Ia menghadirkan citra lain remaja perempuan dalam foto-fotonya. Dimana seperti yang telah kita ketahui, bahwa biasanya remaja perempuan lebih sering mendokumentasikan gambar mereka sendiri melalui selfie di media sosial.


Anda juga akan melihat kehidupan nyata remaja perempuan yang senang menjalin persahabatan di antara mereka karena mereka senang terlibat dengan dunia di sekitar.


Ashley menggambarkan mereka sangat dekat dengan teman-teman mereka dalam fotonya, saat usia mereka masih menginjak belasan tahun. Ia juga ingin memperlihatkan bahwa dalam usia tersebut, masa depan mereka masih begitu panjang dan harus mereka raih.


Dan dia pun benar-benar ikut merayakan kesukacitaan remaja perempuan dengan foto-fotonya. Mereka saling merangkul, adapula tubuh perempuan lengkap dengan semua rambut dan stretch mark nya.


Bagi remaja perempuan, mereka tampaknya luar biasa percaya diri dan nyaman dengan tubuh mereka.


Meski begitu, Ashley mengatakan bahwa tak sedikit yang mengomentari foto-fotonya ini dengan komentar negatif. Setelah memposting gambar seorang teman mengenakan bikini dengan rambut kemaluan yang keluar, ia bertemu dengan temannya yang lain, dan berkomentar ini begitu 'kotor', 'menjijikkan' dan 'tidak higienis'.


"Bagaimana bisa tubuh manusia yang masih sangat alami dikatakan kotor? Saya ingin semua remaja perempuan dan perempuan dewasa merasa nyaman dalam tubuh mereka. Tidak perlu membencinya," katanya.


Dia juga menambahkan bahwa remaja perempuan harus bisa memilih tentang mau atau tidaknya mereka mencukur rambut-rambut halus di tubuhnya.


"Jika kita memutuskan untuk tidak mencukur, ya kita tidak harus mencukurnya," tambah dia.


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya