Mahasiswa Ini Ketagihan Ikut Jember Fashion Carnaval

Peserta di Jember Fashion Carnaval
Sumber :
  • Viva.co.id/Linda Hasibuan

VIVA.co.id – Gelaran Jember Fashion Carnaval (JFC) 2016 yang berlangsung pada 24-28 Agustus 2016 banyak diikuti peserta dan menarik perhatian banyak wisatawan. Dan meski telah berakhir, namun meninggalkan kesan mendalam bagi pesertanya.

Ada yang Baru di Jember Fashion Carnaval 2020

Berry, seorang mahasiswa universitas swasta di Jember telah mengikuti JFC untuk keenam kalinya sejak tahun 2011. Pria berusia 23 tahun tersebut awalnya hanya coba-coba, namun akhirnya menang, sehingga dia ketagihan mengikut JFC setiap tahun.

"Jadi awalnya hanya untuk coba-coba terus setelah menang diajak roadshow dan  ketagihan, akhirnya ikut terus. Pada keempat kalinya, saya ikut diangkat jadi leader untuk subtema yang akan dibawakan bersama peserta lain," ujar Berry kepada VIVA.co.id di Jember, Jawa Timur.

Curhat Cinta Laura soal Desainer JFC 2019

Dia menambahkan bahwa JFC memberikan workshop selama enam bulan kepada para peserta, di mana kegiatannya meliputi, pelatihan make-up, membuat kostum dan desain, fashion runway dan menari. Pelatihan itu yang menjadi bekal para peserta saat gelaran dimulai.

Berry memaparkan bahwa pada JFC kali ini, dia membawakan tema Asian Games dengan menampilkan kostum olahraga cabang panahan. Sebelum membuat kostum, dia melakukan riset.

Kostum Diprotes FPI dan MUI Saat JFC, Cinta Laura Heran

"Pada JFC ini saya membawakan kostum subtema Asian Games dan tiga pilihan cabang olahraraga, panahan, bulu tangkis, hanggar dan saya memilih panahan. Saya searching untuk menentukan model panahan yang masuk ke fesyen dan karnaval sekitar satu bulan dan proses konstruksi maupun eksekusi 1,5 bulan, jadi semua sekitar 2,5 bulan," tutur dua.

Sementara semua biaya untuk tampil di JFC berasal dari kantongnya. Kendati demikian, dia mengaku bahwa JFC mengarahkan untuk menghemat biaya dalam setiap pembuatan kostum.

"Di sini kan kami social event, jadi semua biaya kita yang nanggung, mulai dari kostum dan pengecatan dan semua saya total sekitar Rp4 juta untuk kostum saya, karena jujur saya sama sekali tidak memakai barang bekas jadi semua baru. Untungnya make-up kami di-support Sariayu tiap tahunnya jadi sangat membantu sekali," ujarnya.

Mengenai kostum yang sudah dibuatnya pada tahun-tahun sebelumnya, dia mengaku disimpan di rumahnya. Namun kostum tersebut bisa disewa bila ada yang menginginkan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya