- Reuters
VIVA.co.id – Pada akhir acara New York Fashion Week (NYFW) pekan lalu, desainer Marc Jacobs menutup pameran busana bergengsi tersebut dengan penampilan yang menuai kontroversi. Meski awalnya, meski dia menyebutnya sebagai bagian dari seni dan kecantikan, namun akhirnya meminta maaf lantaran menampilkan model dalam gaya rambut gimbal berwarna.
Dikutip dari People, banyak orang yang tersingung dengan gaya rambut yang diterapkannya bersama dengan penata rambutnya, Guido Palau. Itu lantaran rambut gimbal yang dianggap bagian dari budaya dan identik dengan kulit gelap, dicat dengan warna pelangi dan dipakai oleh model berkulit putih.
Beberapa di antara mereka menganggap bahwa hal itu merupakan perampasan budaya. Banyak netizen dan kritikus berkomentar dalam akunnya di Instagram. Dan Jacobs akhirnya mengunggah permintaan maaf secara resmi dalam akunnya di Instagram.
"Saya berterima kasih telah mengekspresikan perasaan Anda. Saya minta maaf karena kurang sensitif," tulisnya.
Dia melanjutkan bahwa dia menjunjung kebebasan berbicara dan ekspresi dalam seni, pakaian, kata-kata, rambut, musik dan semuanya. Dia mengaku bahwa dirinya memang menggunakan warna, namun tidak melakukan diskriminasi.
"Itu adalah faktanya. Silakan lanjutkan mengungkapkan pendapat Anda secara bebas tapi lakukan dengan baik. Tidak ada yang didapat dari menyebarkan kebencian, menyebut nama, dan bullying," kata dia.
Ini bukan kali pertama industri fesyen bereksperimen dengan menggunakan model berkulit putih mengenakan rambut yang identik dengan orang kulit hitam. Dan kebanyakan hal itu menimbulkan kontroversi lantaran dinilai rasis.
