Sentuhan Batik Jadi Gaun Bergaya Victorian

busana Unniverse Gregorius Vici
Sumber :
  • Viva.co.id/Linda

VIVA.co.id – Setiap tahun tren fesyen selalu berubah mengikuti perkembangan zaman. Hal tersebut tentunya memacu para desainer untuk menciptakan tren yang cenderung stereotype atau sama. 

Gaya Busana Dikritik, Intip 5 Padu Padan Kemeja Batik Atta Halilintar

Di tengah keseragaman tersebut, karya baru desainer muda Gregorius Vici seakan menjadi angin segar. Karya yang diterapkan bertema ‘Universe’ ini terinspirasi dari keberagaman busana yang sedang tidak mengacu pada tren tahun ini tapi menyisipkan karakter yang kuat.

Tampil pada perhelatan 23 Fashion District, sedikitnya ada 8 koleksi busana terbaru yang diciptakan Gregorius dalam waktu sebulan. Sang perancang juga sengaja menambahkan bahan batik dalam karyanya dengan sangat hati-hati.

Jelang Konser di Indonesia, Vokalis Judas Priest Pakai Batik

"Saya ingin mengangkat keberagaman karena ingin membuat sesuatu yang berbeda dan tidak sama. Ada 8 koleksi yang saya ciptakan dengan sentuhan batik," ujar Gregorius Vici kepada VIVA.co.id di kawasan Bandung, Jawa Barat.

Dia menuturkan bahwa perbedaan koleksinya terlihat pada permainan siluet yang tidak biasa. Ini terlihat dari seluruh koleksinya yang memiliki gaya seperti victorian yakni klok, H-line, A-line dan diperkuat beberapa aksesori headpiece rancangannya sendiri.

Begini Cara Mencuci Batik Biar Awet dan Warnanya Enggak Luntur

Tidak hanya batik, ada pula material lain yang digunakan, seperti tile, sifon dan silk. Untuk detailnya, Gregorius sengaja menghadirkan bordir dan aplikasi patchwork dengan padu padan feminin dan keindahan Indonesia.

Keindahan koleksi yang dihadirkan menggunakan palet warna netral seperti hitam, putih dan warna alam batik. Secara keseluruhan, koleksi batik bergaya victorian ini diharapkan dapat diterima di kalangan Internasional. 

"Dengan demikian saya pun memadupadankan keanekaragaman batik dan material lainnya untuk menghasilkan busana bergaya feminin dan victorian. Saya berharap bahwa koleksi ini dapat memberi kesan bahwa batik bisa lebih universal dan internasional tanpa meninggalkan identitas aslinya," ucap dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya