Mengenal Batik Maos Cilacap yang Penuh Filosofi Inspiratif

Batik Maos khas Cilacap.
Sumber :
  • Linda Hasibuan/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Batik merupakan salah satu wastra (warisan nusantara) yang tidak habis untuk digali. Salah satu diantaranya adalah batik Maos khas Cilacap.

Gaya Busana Dikritik, Intip 5 Padu Padan Kemeja Batik Atta Halilintar

Batik Maos khas Cilacap telah ada sejak 1918 yang dibawa oleh masa kejayaan Pangeran Diponogoro. Pemilik Sanggar Batik Maos Rajasamas, Euis Rohani mengatakan bahwa nama Maos adalah wilayah pantai selatan yang berjarak sekitar 15 kilometer dari Kabupaten Cilacap. 

Sudah hampir 10 tahun batik Maos dikembangkan oleh para perajin, yang ingin batik tersebut tetap lestari. Sekarang ini, corak batik pesisir selatan mulai berkembang setelah hampir punah di era awal 2000-an.

Jelang Konser di Indonesia, Vokalis Judas Priest Pakai Batik

"Jadi batik Maos itu sudah sempat mati 10 tahun lalu. Batik Maos menurut sejarah di kami sudah ada sejak tahun 18-an yang dibawa laskar Diponogoro untuk berperang," ujar Euis kepada VIVA.co.id saat acara BNI Pesta Batik Indonesia dengan Batik Motif Maos Khas Cilacap di kawasan Jakarta Pusat, Minggu, 1 Oktober 2017.

Dia menuturkan bahwa salah satu motif yang paling menginspiratif dari batik Maos adalah cebong punggul yakni sekumpulan laskar pangeran Diponogoro yang siap berperang. Motif batik Maos dulunya terinspirasi oleh tumbuh-tumbuhan.

Begini Cara Mencuci Batik Biar Awet dan Warnanya Enggak Luntur

Adapun beberapa motif batik Maos, seperti Parang Angkik, Sidomukti, Megamendung, dan Rujak Sente. Sementara mengenai pewarnaan, batik ini masih menggunakan pewarna kimia, sintetis dan alam tergantung permintaan.

Pada perkembangan selanjutnya, Euis pun membagi dasar koleksinya menjadi motif kontemporer dan klasik. Di mana untuk batik klasik masih mengutamakan motif asli baik dari motif dan warnanya. sedangkan kontemporer adalah batik yang tidak mengutamakan pakem. 

Saat ini, motif dari batik Maos yang sudah dilestarikan telah mencapai 1800. Dan, Euis pun  berupaya untuk menciptakan batik Maos yang berkaitan dengan akar budaya agar filosofi batiknya tetap jelas.

"Ada motif sejarah makna sandi perang yaitu cebong punggul. Kita motifnya ada banyak yaitu 1.800 motif Maos. Banyak yang punah tapi ada beberapa motif yang kami selamatkan saya mencoba benang merah Maos supaya akar batik nya tetap jelas," tutur dia..
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya