Bahaya Produk Pembersih Rumah Sama dengan Merokok Sebungkus

Ilustrasi membersihkan rumah
Sumber :
  • Pixabay/ klimkin

VIVA – Jangan kira bahwa produk pembersih rumah yang bisa membasmi kuman tidak memiliki bahayanya sendiri pada kesehatan tubuh manusia. Sebuah studi longitudinal yang dilakukan selama 20 tahun oleh para ilmuwan di University of Bergen di Norwegia, telah menemukan bahwa bahaya menggunakan produk pembersih rumah sama dengan merokok sebanyak 20 batang sehari. 

Warganet Terasa Berdebar dan Lemas Habis Konsumsi Salbutamol, Begini Penjelasannya

Seperti dilansir dari Fortune, Minggu, 10 Maret 2018, survei yang dilakukan European Community Respiratory Health bertujuan untuk mengetahui lebih dalam mengenai efek jangka panjang penggunaan produk pembersih rumah. Studi tersebut berisi pengamatan fungsi paru-paru pada 6.230 peserta studi di 22 lokasi di seluruh dunia. 

Para peneliti membandingkan berapa lama mereka menggunakan produk pembersih rumah, dan bagaimana kondisi paru-paru mereka seiring dengan penggunaan produk pembersih tersebut. 

Wamenkes Dante Ungkap 4 Biang Kerok Penyebab Polusi Udara

Ilustrasi berhenti-merokok.

Studi tersebut lantas menemukan bahwa wanita yang membersihkan rumahnya menggunakan produk pembersih yang mengandung zat kimia yang biasa dijual di pasaran, memiliki penurunan efektivitas paru-paru lebih tinggi, dibandingkan dengan wanita yang tidak membersihkan rumah mereka.

Polusi Udara Sebabkan ISPA, Asma hingga Penyakit Paru Obstruksi Kronis, Kata Menteri Kesehatan

Berdasarkan hasil studi itu, peneliti mengatakan paparan bahan kimia dalam pembersih dapat merugikan kesehatan wanita dalam jangka panjang. Penggunaan produk pembersih rumah selama 10 sampai 20 tahun, memiliki efek yang sama dengan menghisap sebungkus rokok per hari untuk jumlah waktu yang sama. 

Ini adalah survei pertama yang melihat dampak penggunaan produk pembersih rumah dalam jangka waktu yang lama. Tujuan dilakukannya studi tersebut adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan penggunaan produk pembersih yang berdampak pada penyakit pernapasan seperti asma, dan masalah pernapasan lainnya. (one)

Ilustrasi paru-paru/rontgen/x-ray.

Tingkat Kematian Kanker Paru Tinggi, Dokter Ungkap Penyebab yang Sering Tak Disadari

Kanker paru masih menjadi salah satu penyebab kematian akibat kanker tertinggi di Indonesia. Data Kementerian Kesehatan mengungkapkan, setiap tahun ada sekitar 34 ribu.

img_title
VIVA.co.id
26 Februari 2024