Cantiknya The GreenHouse, Restoran Konsep Taman dari Anyaman

Tampak depan Pop Up Restaurant The GreenHouse
Sumber :
  • Dokumentasi Viro

VIVA – Tak selamanya, anyaman hanya bisa digunakan sebagai hiasan rumah di sudut ruang. Viro, penyedia solusi material desain dan bangunan berbasis anyaman asli Indonesia, kembali membuktikan keunggulannya setelah ditunjuk sebagai mitra resmi dari Art Jakarta 2018, pergelaran seni terbesar di Indonesia.
 
Di eksibisi seni kesepuluh ini, Viro bersama Kezia Karin Studio dan Larch Studio berkolaborasi untuk mewujudkan karya bernama The GreenHouse, sebuah restoran berkonsep taman yang ada dalam ruangan seluas 200 m2 dan mampu menampung hingga 60 tamu.

Bisa Ditiru, Desain Interior Hangat untuk Momen Spesial Idul Fitri

Restoran cantik ini memadukan elemen anyaman berbasis material ramah lingkungan eco faux di seluruh bahan yang diproduksi, pengerjaan proyek The GreenHouse ini melibatkan lebih dari 50 penganyam mulai dari kerangka, archeneering, menganyam sampai dengan proses instalasi.  

Johan Yang, Executive Vice President dari PT Polymindo Permata, perusahaan pemilik merek Viro menyatakan, “Melalui restoran berkonsep taman ini, Viro kembali mengukuhkan komitmen untuk membuktikan kemampuan anyaman untuk bersinergi bersama perkembangan desain masa kini, baik untuk desain luar ruang maupun dalam ruang," katanya seperti dikutip dari rilis yang diterima VIVA.

Mengenal Keindahan Desain Interior Italia, Kedepankan Gaya Unik dan Klasik

Tampak dalam The GreenHouse Restaurant

Sebelumnya, kolaborasi Wonderland dari Viro dan Kezia Karin didapuk sebagai ‘Most Innovative Booth’ di ajang pergelaran desain dan arsitektur terbesar di Indonesia, CASA Indonesia 2018.

Saatnya Desainer Lokal Unjuk Gigi di Kompetisi Desain Interior Toko, Ada Pelatihan Gratisnya

Sebagai perancang restoran ini, desainer interior Kezia Karin, mengungkapkan, “Material eco faux Viro ini sangat serba guna, dan terkenal versatile untuk penggunaan indoor maupun outdoor. Kezia Karin Studio ingin menampilkan desain yang eksperimental dan fresh dalam rancangan The GreenHouse dengan mengolah material eco faux untuk menghasilkan bentuk bentuk desain baru yang unik dan belum pernah ditampilkan oleh desainer lain sebelumnya."

Hal ini menunjukkan bahwa kreativitas tidak memiliki batas. Dengan menggabungkan antara teknik anyam tradisional dan mereproduksi teknik sulam pita dengan material eco faux, tampilan The GreenHouse merupakan perpaduan antara pendekatan bentuk modern dan nilai budaya Indonesia.

Sementara, desainer lanskap Satya Putra dari Larch Studio mengakui kualitas bahan eco faux dari Viro untuk digunakan dalam desain lanskap merupakan tantangan dalam pengaturan lanskap adalah bagaimana bahan yang digunakan dapat diandalkan untuk menerima kondisi luar ruang seperti cuaca yang sering kali berubah, kadang basah namun kadang panas. Selain itu, penting juga bahan yang tidak memerlukan perawatan intensif namun tetap memiliki nilai estetis.

"Dengan kualitas sebaik ini, saya rasa bahan Viro dapat menjadi salah satu alternatif untuk digunakan di area luar ruangan.”  

Mengambil desain menyerupai sangkar burung dengan ornamen bunga yang dinamis dan dilengkapi ragam tanaman hidup. Desain itu merupakan bagian dari upaya menunjukkan kemampuan anyaman dapat diterapkan pada ragam desain dan kreasi yang tidak terbatas. Mulai dari kebutuhan fungsional sebagai bahan dasar bangunan hingga pemenuhan unsur estetika pada konsep restoran.

Hasil kolaborasi dari Viro, Kezia Karin Studio dan Larch Studio ini sebelumnya ditampilkan selama acara Art Jakarta 2018 berlangsung pada 2–4 Agustus di The Ritz-Carlton Ballroom, Pacific Place, Jakarta Selatan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya