Masih Mahasiswa tapi Sukses Bisnis Kos-kosan, Emang Salah?

Ilustrasi kos-kosan.
Sumber :
  • Toggle

VIVA – Pilih-pilih apartemen kos di daerah unik. Apa ya maksudnya? Seperti diketahui bisnis properti tidak akan pernah habis membuka peluang baru. Kini, bukan hanya kota metropolitan yang menjadi sasaran pebisnis maupun investasi properti, tetapi kota yang berkembang juga menjadi salah satu poros baru untuk bisnis hajat hidup manusia itu.

Awal Mula Dosen Untan Diduga Joki Nilai Mahasiswa S2: Tak Pernah Kuliah Tapi Ada Nilainya

Salah satunya Yogyakarta. Kepala Eksekutif Damai Land, Andy Natanael, melihat Kota Pelajar itu sebagai peluang yang bagus untuk bisnis properti. "Akan banyak terobosan baru untuk properti di Yogyakarta. Tapi tentunya disesuaikan dengan kebutuhan di sini," kata dia, Rabu, 7 Oktober 2020.

Baca: Ada Cara Baru Belajar dari Rumah, Gak Butuh Internet

Viral Dugaan Pelecehan Seksual Mahasiswa Undip, Korban Curhat Malah Dicekoki Miras

Andy memandang jika Yogyakarta menjadi potensi untuk dibangun apartemen kos di dekat kampus. Kebutuhan mahasiswa kini menjadi peluang untuk bisnis dan investasi properti.

Apartemen kos ini, lanjut dia, nantinya digadang-gadang sebagai hunian one stop solution untuk para mahasiswa yang menempatinya. Karena, mereka berpeluang untuk melakukan investasi.

Wow, Pegawai ASN yang Pindah ke IKN Bakal Dapat Satu Unit Apartemen Layak Huni

"Yogyakarta sudah sejak dulu bisa jadi poros investasi. Yogya ini unik. Karena jumlah mahasiswanya yang banyak jadi banyak sekali dengan orang yang buat kos-kosan. Nah, sekarang banyak orang (investor/developer) yang mau investasi di kos-kosan," ungkapnya.

Menurut Andy, identitas Yogyakarta sebagai Kota Pelajar, serta sifatnya yang ramah dan sederhana ini sebenarnya tidak bisa hanya dilihat dari satu aspek. Tapi kebutuhan juga mestinya bisa dilihat.

Zaman sekarang banyak milenial atau mahasiswa bahkan yang sudah memulai bisnisnya di usia muda, sehingga mereka bisa dikatakan sukses muda pula.

"Nah, ini yang dapat dilihat sebagai peluang milenial juga bisa menjadi pelaku di bisnis atau investor properti. Tidak harus punya ratusan atau ribuan hektare (tanah) tapi ratusan atau ribuan meter pun bisa jadi developer. Selain itu kita juga harus punya kemampuan negosiasi dengan pemilik lahan," papar Andy, seraya mengingatkan milenial.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya