Jalan-jalan Pakai KRL, Erick Thohir Resmikan Hunian TOD Seperti Tokyo

Menteri BUMN, Erick Thohir.
Sumber :
  • Ist.

VIVA – Konsep pengembangan berbasis TOD (Transit-Oriented Development) dapat dikatakan menjadi solusi dari permasalahan-permasalahan hidup di kota-kota besar. Kota-kota besar seperti, Hong Kong, Tokyo, Toronto, Portland, dan San Fransisco sejak lama memiliki transportasi massal yang efektif dan terintegrasi.

Shin Tae-yong Beri Kabar Baik ke Emil Audero Sebelum Bertemu Ketum PSSI Erick Thohir

Guru Besar Arsitektur Universitas Indonesia, Prof. Ir. Gunawan Tjahjono M.Arch., Ph.D, menjelaskan, prinsip TOD intinya menggunakan transit point sebagai titik tolak membuat kota lebih kompak dan bisa dicapai dalam jarak jalan kaki. 

"Ada yang bilang jalan kaki itu setengah mil atau 800 meter atau sekitar 10 menit. Namun, ada juga yang mengatakan 400 meter. Sangat tergantung kondisi kotanya," kata dia dalam artikel 'Kawasan Berbasis TOD, Upaya menciptakan Kota Cerdas dan Efisien', dikutip VIVA, Sabtu 18 Juni 2022. 

Bukti Kuat Emil Audero Jadi Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia

"Tapi dia harus memiliki transit point untuk bisa mengembangkannya, dan semestinya dirancang humanis agar masyarakat nyaman dalam beraktivitas," tambahnya. 

Didekati Erick Thohir, Emil Audero Punya Statistik Mentereng di Serie A

Kota-kota ini memiliki transportasi publik antar moda yang saling terhubung sehingga konsep TOD bisa berjalan. Kota-kota tersebut berhasil mengurangi waktu tempuh perjalanan atau komutasi dengan menyeimbangkan antara penggunaan kendaraan pribadi dengan transportasi umum yang nyaman dan cepat. 

Kualitas hidup masyarakat perkantoran pun dapat meningkat dengan bertambahnya waktu berkualitas atau produktif, baik untuk bekerja maupun untuk keluarga, dan pada akhirnya baik untuk kesehatan jiwa seperti menurunkan tingkat stres. 

PT Jaya Real Property, Tbk (JRP), pun ikut membangun beberapa Kawasan TOD, yaitu pengembangan superblok multi fungsi yang terintegrasi dengan Stasiun Kereta Commuter Line untuk memberikan suatu konsep one stop living dengan kenyamanan hidup dan kemudahan mobilitas penghuninya maupun masyarakat umum. 

Pengembangan TOD Pondok Ranji ini diawali dengan peremajaan stasiun, membangun akses baru stasiun yang lebih mudah dan nyaman dicapai, di mana terintegrasi dengan jaringan shuttle bus InTrans Bintaro (terhubung dengan CBD Bintaro Jaya dan Bintaro Plaza) maupun pedestrian yang lebar dan nyaman untuk ditempuh dengan berjalan kaki. 

TOD Pondok Ranji ini pun menjadi suatu kawasan superblok multifungsi seluas 29 Ha yang mengintegrasikan antara Stasiun Pondok Ranji dengan Bintaro Plaza Residences, pusat perbelanjaan Bintaro Plaza, Aviary Park, Rumah Sakit dan pusat-pusat pendidikan terkemuka, serta kawasan komersial lainnya.

Peningkatan Aksesibilitas dan Penataan Stasiun Pondok Ranji ini sudah diresmikan pada Kamis, 16 Juni 2022 lalu. Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, Menteri Negara BUMN, Erick Thohir, dan Walikota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, didampingi Direktur Jenderal Perkeretaapian, Komisaris Utama PT KAI, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero), dan Direktur Utama PT Jaya Real Property, Tbk (JRP), melakukan perjalanan dari Stasiun Tanah Abang menuju Stasiun Pondok Ranji menggunakan kereta Commuter Line sebagai bagian dari seremoni peresmian. 

Dalam sambutannya, Walikota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie,  menyampaikan, pentingnya mobilitas yang lebih banyak ke wilayah Bintaro-Jakarta sampai pada hari ini dengan revitalisasi atau Peningkatan Aksesibilitas dan Penataan Stasiun Pondok Ranji menjadi sangat strategis bagi masyarakat kota Tangerang Selatan dan sekitar. 

"Beberapa stasiun yang ada di Tangerang Selatan memang kami usulkan dari beberapa tahun lalu untuk dikolaborasikan dan sekarang yang sudah terwujud, kami apresiasikan kepada PT Jaya Real Property, Tbk (JRP), dan PT Kereta Api Indonesia di Stasiun Pondok Ranji," kata dia. 

Menteri BUMN, Erick Thohir, menambahkan, sejak awal dia sudah berdiskusi dengan Walikota, bagaimana pentingnya kereta api ini menjadi tulang punggung daripada transportasi publik dan pembangunan peningkatan ekonomi swasta dan atau ekonomi kreatif. 

"Menjadi keharusan untuk mengurangi daripada penggunaan kendaraan pribadi, fasilitas publik harus ditingkatkan selain aksesibilitas. Di sini kerja sama pemerintah pusat, daerah, kereta api dan seluruh komunitas yang menggunakan ini menjadi satu bagian yang tidak terpisahkan," tuturnya. 

Sebagai bagian dari Kawasan TOD Pondok Ranji, JRP melengkapi pengembangan ini dengan menghadirkan sebuah konsep one stop living yang yang diklaim dapat menjawab semua aspirasi generasi milenial, seperti Tower Creativo, tower terbaru dari Bintaro Plaza Residences. 

Tower Creativo pun memberikan kemudahan Seamless Connection to Commuter line, di mana kawasan superblok ini terintegrasi dan terhubung langsung dengan Kereta Commuter Line melalui Akses Baru Stasiun Pondok Ranji. Pusat bisnis Sudirman pun disebut dapat ditempuh hanya dalam 20 menit dari Creativo.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya