- Pixabay
VIVA – Sebuah survei yang dilakukan The Asian Parent pada Desember 2017 menunjukkan bahwa 73 persen ibu-ibu melakukan transaksi belanja online hingga 2-3 kali setiap bulan. Dan, rata-rata mereka mengeluarkan biaya Rp100 ribu- Rp300 ribu dalam setiap transaksi.
Survei yang dilakukan terhadap lebih dari 1.000 ibu dengan usia 20-40 tahun dengan penghasilan di atas Rp3 juta ini juga menemukan adanya perubahan penggunaan internet pada ibu-ibu sekarang.
"Penggunaan perilaku online dari survei ini adalah sebanyak 45,6 persen penggunaan internet berkurang. Begitu juga konsumsi televisi yang menurun sekitar 81 persen," kata Pangestu Hadi, Country Manager The Asian Parent Indonesia, saat temu media di Ariobimo Sentral, Jakarta, Rabu 14 Februari 2018.
Meski demikian, penurunan penggunaan ini bukan berarti tidak ada penggunaan internet. Tapi, kualitas konsumsi internet para ibu ini justru menjadi bertambah.
Dari survei sebelumnya, ditemukan bahwa umumnya para ibu mengonsumsi internet mulai dari pukul 15.00 ke atas. Tapi kini terjadi perubahan, di mana konsumsi internet ibu banyak dilakukan pada pukul 19.00 ke atas.
"Ketika jam 19.00 ini mereka online, mereka menganggap diri mereka sedang me time. Jadi, kualitas online tinggi karena mereka benar-benar fokus," kata Pangestu.
Selain berbelanja, survei tersebut juga mengungkap bahwa hampir 95 persen waktu online para ibu dihabiskan untuk berinteraksi dengan komunitas sesama ibu. Interaksi ini sebagian besar dilakukan di platform chat messenger.
Saat mobilitas dan kesibukan tinggi, tampaknya para ibu beralih ke interaksi online.