Kebiasaan Multitasking Ternyata Menghambat Produktivitas

Ilustrasi mug di meja kerja
Sumber :
  • Pixabay/Free-Photos

VIVA – Orang boleh bangga karena bisa mengerjakan banyak hal dalam waktu bersamaan. Tidak semua orang mampu melakukan hal ini, dan hanya orang dengan kemampuan luar biasa yang bisa mengerjakan beberapa pekerjaan sekaligus tanpa membuat kesalahan. Karena mereka harus bisa memilah-milah dan mengurutkan dalam otak mereka apa yang harus dilakukan. 

Suci Winata Istri Ke-4 Ari Sigit Melahirkan Cicit Soeharto

Dibanding mereka yang hanya bisa melakukan satu hal dalam satu waktu, bekerja multitasking terdengar lebih bisa menyelesaikan banyak masalah dalam waktu bersamaan. Tapi studi berkata lain.

Sebuah studi menyebutkan mereka yang bekerja multitaskting justru menghalangi produktivitas. Ini karena berpindah dari mengerjakan satu pekerjaan dengan pekerjaan lain justru membuang-buang waktu. Demikian dilansir dari laman The Independent, Kamis, 15 Maret 2018.

AO PNM dari Tanah Mataram, Tangguh Jadi "Kartini" Bagi Keluarga

Peneliti di Michigan University, Amerika Serikat memeriksa efek ini dengan melakukan empat percobaan pada generasi muda yang menyelesaikan berbagai jenis tugas. Seperti menyelesaikan soal matematika dan mengidentifikasi objek geometri, dan beralih dari satu hal ke hal lainnya. 

Ilustrasi pegawai/pekerja/karyawan kantor.

Girl Group Cherry Bullet Resmi Dibubarkan, Agensi Ucap Terima Kasih ke Penggemar

Selama melakukan studi yang kini telah dipublikasikan dalam jurnal Experimental Psychology: Human Perception and Performance itu, peneliti Joshua Rubinstein, David Meyer dan Jeffrey Evans mengidentifikasi dua contoh model otak dalam kondisi diam saat beralih antara beberapa pekerjaan. 

Saat otak memulai tugas baru, ia seperti berkata, ‘Aku ingin melakukan ini daripada itu’. Kemudian otak akan 'mematikan' satu fungsi kognitif dan ‘menyalakan’ fungsi kognitif lainnya untuk melakukan hal baru.

Kapan pun partisipan beralih dari satu tugas ke tugas lainnya, peneliti mencatat waktu siginifikan, yang hanya akan membuat tugas semakin bertambah rumit. Dan jumlah waktu itu akan bertambah banyak dengan semakin banyaknya pekerjaan yang ingin dikerjakan dalam waktu bersamaan, hingga akhirnya hanya mengurangi efisiensi waktu. 

Peneliti dari Stanford University juga mendukung temuan itu, mengatakan bahwa orang yang melakukan pekerjaan multitasking memiliki perhatian lebih rendah dibanding mereka yang memilih untuk melakukan satu pekerjaan saja dalam satu waktu.

Tak hanya itu, sering melakukan beragam pekerjaan dalam satu waktu juga menghalangi fungsi otak. Peneliti melihat pada hasil MRI orang yang menghabiskan beberapa waktu pada beberapa jenis alat elektronik, seperti menggunakan ponsel sambil melihat televisi. Mereka kurang memiliki kontrol kognitif dan seolah menderita karena kurang perhatian pada beberapa hal. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya