Lima Tradisi Seks Paling Tak Lazim, Bikin Syok

Suku Trobrianders di Papua Nugini
Sumber :
  • instagram.com/papuanewguineans/

VIVA – Tiap daerah dari berbagai negara memiliki adat dan tradisi kebudayaan yang sering dirayakan. Tradisi yang dilakukan pun beragam, tak terkecuali tradisi yang kaitannya dengan seks.

Terpopuler: Jadwal Imsakiyah sampai Soal Flu Singapura

Misalnya, dari laki-laki yang minum air mani atau sperma hingga komunitas yang berbagi istri. Tidak hanya itu, masih banyak lagi tradisi seksual tak biasa yang jarang diketahui. Berikut ini lima di antaranya seperti dilansir dari berbagai sumber.

1. Suku Sambians di Papua Nugini: Minum sperma

6 Tradisi Unik Merayakan Hari Paskah dari Berbagai Negara

Untuk menjadi laki-laki dalam suku primitif ini, anak laki-laki dijauhkan dari semua perempuan pada usia tujuh tahun, dan hidup dengan laki-laki lain selama 10 tahun. Selama satu dekade, kulit mereka ditusuk untuk menghilangkan kontaminasi yang dibawa oleh wanita. Untuk alasan yang sama, hidung mereka juga akan ditusuk hingga mengeluarkan darah dari hidung dan muntah karena mengonsumsi tebu dalam jumlah banyak.

Setelah itu, mereka diminta menelan sperma dari orang yang lebih tua untuk mempertahankan pertumbuhan dan kekuatan. Ketika mereka akhirnya dikembalikan ke sukunya, hidung mereka masih akan ditusuk.

Tentara Israel Diduga Lakukan Pelecehan, Wanita Palestina Diperkosa dan Ditelanjangi

2.Suku Mardudjara di Australia: Ritual sunat barbar

Bagian pertama dari tradisi suku Mardudjara Aborigin ini melibatkan laki-laki yang disunat secara barbar dan menelan kulit alat vital yang dipotongnya. Pemotongan dilakukan dari ujung alat vital memanjang ke bawah, kadang-kadang sampai ke scrotum atau pangkal alat vital.

Darah akan diteteskan di atas api untuk memurnikannya. Sejak saat itu, pria akan buang air kecil dari bawah alat vitalnya, bukan uretra. Tradisi ini menunjukkan pemuda tersebut telah mencapai kedewasaan.

3. Suku Trobrianders di Papua Nugini: Berhubungan seks sejak dini

Penduduk pulau dari suku terpencil di Papua Nugini ini berbeda dari tempat lain dalam urusan seksual. Di tempat ini, gadis menginginkan seks sama banyaknya seperti laki-laki, dan anak-anak mulai berhubungan seks pada usia yang sangat muda, yakni 6-8 untuk anak perempuan, dan 10-12 untuk anak laki-laki.

Kendati demikian, suku ini memiliki kebiasaan berkencan yang wajib dipatuhi, yakni sebelum mereka menikah meski telah melakukan hubungan seksual sejak kecil tidak dibolehkan untuk pergi makan berdua.

4. Ritual voodoo dan cinta di Saut d'Eau, Haiti

Jika Anda bepergian ke Haiti dan mengunjungi air terjun Saut d'Eau selama bulan Juli, Anda dapat menyaksikan ritual yang agak bersifat cabul. Para praktisi Voodoo melakukan perjalanan ini setiap musim panas untuk memuja dewi cinta.

Masih terlihat normal kan? Tapi tunggu dahulu, karena dalam ritual itu, sekelompok orang telanjang bulat berputar dan menggeliat di lumpur bercampur darah hewan kurban, dengan kepala sapi dan kambing dilemparkan ke dalamnya.

5.Suku Nepalese di Himalaya: Berbagi istri

Suku ini menerapkan poliandri fraternal, di mana sekelompok saudara berbagi seorang istri. Dengan sedikit lahan yang tersedia untuk pertanian dan perkebunan, keluarga dengan lebih dari satu putra akan berbagi tanah mereka untuk anak yang akan berkeluarga. Untuk mengatasi itu, solusinya adalah menemukan satu istri untuk semua putranya, sehingga mereka dapat hidup bersama sebagai satu keluarga dan tetap utuh tanpa membagi tanahnya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya