Takut Banget Sama Hantu, Mungkin Kamu Phasmophobia

Ilustrasi cemas, panik, takut
Sumber :
  • Pixabay/ Geralt

VIVA – Meski keberadaan sosok astral alias hantu masih menjadi perdebatan, namun banyak orang yang menyakininya. Bahkan beberapa buku atau film horor menghadirkan hantu untuk memberikan ketakutan bagi pembaca dan penontonnya.  

Phasmofobia, Ketakutan Terhadap Hantu yang Berlebihan

Kebanyakan anak-anak yang merasa ketakutan dengan hantu. Namun ada pula orang dewasa yang mengidap ketakutan pada hantu, kadang malah berlebihan. Dan orang yang menderita ketakutan berlebihan pada hantu disebut dengan phasmophobia.

Dikutip dari Factual Fact, phasmophobia adalah ketakutan yang sangat nyata dan dapat menyebabkan kecemasan kronis atau bahkan teror. Karena ketakutan ini sering tidak rasional, penting untuk dilakukan terapi agar bisa hidup normal.

Survei di Atas 50 Persen, Elite Golkar Dorong Ridwan Kamil Maju Pilgub Jabar Ketimbang Jakarta

Penderita ketakutan atau fobia ini mengalami gangguan kecemasan yang berbeda-beda dan tak semua orang mengalami semua gejala, mungkin hanya satu atau beberapa gejala saja, tetapi tetap dianggap memiliki phasmophobia.

Adapun gejala yang paling umum dari phasmophobia, seperti rasa panik yang sering menyebabkan gangguan mental, rasa takut yang menyebabkan insomnia dan menghindari situasi-situasi tertentu yang diyakini bisa meningkatkan perasaan takut.

Hubungannya Diduga Retak karena Orang Ketiga, Begini Kata Syifa Hadju Soal Perselingkuhan

Gejala lainnya, reaksi teror yang meliputi mual, mulut kering, dan meningkatnya denyut jantung. Selain itu, berkembangnya perilaku kompulsif yang dianggap bisa menghindar dari hantu.

Ilustrasi hantu

Sementara phasmophobia paling sering disebabkan karena seseorang telah mengalami atau melakukan aktivitas gaib, seperti berkomunikasi dengan orang mati atau roh, mengunjungi sebuah bangunan atau tempat yang dikenal memiliki aktivitas gaib hingga paparan cerita-cerita horor di buku atau film.

Phasmophobia adalah salah satu fobia yang sulit diatasi karena ketakutan itu muncul pada sesuatu yang tak punya fisik dan kadang sulit dibuktikan. Ketika pertanyaan sederhana, seperti “Apakah hantu berbahaya?”, tidak ada jawaban yang pasti, sehingga lebih sulit untuk meringankan ketakutan.

Untuk mengobatinya, biasanya dilakukan terapi bicara kognitif untuk mulai memahami rasa takut pasien dan untuk mencari tahu akar dari rasa takutnya. Setelah itu, pasien bisa memilih mulai mengubah keyakinan dan pikiran mereka yang menyebabkan rasa takut. Karena ketakutan ini kadang timbul karena tidak punya pegangan agama, sehingga cara terbaik adalah dengan bantuan pemimpin agama, di samping melakukan terapi tradisional.

Langkah berikutnya adalah dengan berlatih keterampilan mengatasi rasa takut untuk membantu meringankan gejala, seperti latihan pernapasan dan biofeedback atau teknik mengendalikan respons tubuh tak terkendali untuk mengobati penyakit tertentu, menangani stres dan kelelahan serta meningkatkan kesehatan pasien secara keseluruhan. Semua itu akan membantu pasien memegang kendali dan mengelola ketakutan mereka sendiri. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya