- VIVA/Diza Liane Sahputri
VIVA – Banyak pelaku industri kreatif atau kreator lokal di Tanah Air dengan ragam kreativitasnya yang menakjubkan. Namun, tak sedikit dari kreator tersebut yang kesulitan untuk mengembangkan produk buatannya sendiri.
MAKERFEST menjadi salah satu wadah untuk mendorong kreator lokal menjadi brand nasional. Resmi diluncurkan pada Maret 2018, gerakan ini bertujuan untuk mencari, mengedukasi, menginspirasi, dan memberi panggung offline serta online bagi para kreator dalam mengembangkan ide usahanya.
Medan, Sumatera Utara dipilih menjadi kota pertama tempat MAKERFEST dimulai. Berdasarkan hasil sensus ekonomi 2016 oleh BPS Sumut, jumlah usaha tumbuh 11 persen dari 1,06 juta menjadi 1,18 juta usaha. Terdapat sekitar 226.233 Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang tumbuh di Medan.
"Kami ingin menginspirasi kreator lokal agar bisa memperluas jaringannya. Dengan begitu, brand mereka bisa berkembang secara nasional," ujar perwakilan MAKERFEST, Siti Fauziah, di Medan, Sabtu, 7 April 2018.
Bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI dan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), MAKERFEST menyajikan kegiatan edukasi dan workshop keterampilan dari para pelaku bisnis. Selain itu, para kreator lokal bisa memahami tantangan dan solusi dalam mengembangkan bisnisnya.
"Lebih dari 30 persen pengusaha ekonomi kreatif di Indonesia adalah generasi milenial. Program independen MAKERFEST ini diharapkan mampu memberi dampak besar pada lapangan pekerjaan," ujar Kepala Bekraf, Triawan Munaf.
MAKERFEST 2018 dilaksanakan mulai April hingga Desember 2018 di Medan, Padang, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, dan Makassar. Di setiap kota juga dilaksanakan Lokal Maker Competition 2018 yakni kompetisi berkreasi untuk para kreator.
Pemenang dari tiap kota akan diterbangkan ke Jakarta untuk ikut Festival MAKERFEST 2018 pada Desember mendatang. Tiga juara terbaik akan mendapatkan hadiah sebesar Rp1 miliar, Rp300 juta, dan Rp200 juta untuk modal mengembangkan usahanya.