- VIVA/Bimo Aria Fundrika
VIVA – Sebagai negara dengan jumlah pengguna media sosial aktif hingga 130 juta jiwa, peluang ekonomi kreatif melalui media sosial, khususnya bagi anak muda cukup besar. Hanya saja, masih belum banyak anak muda yang melirik hal tersebut.
"Menurut saya masih sangat sedikit anak muda yang menggunakan media sosial dengan cara yang benar, benar-benar mendengar apa yang diinginkan oleh pengguna dan berkomunikasi dengan baik," ucap Direktur dan Chief Technology Officer (CTO) Viva Media Baru, Julian Gaffar, dalam seminar “Pelatihan Social Media di Tengah Ekonomi Kreatif Anak Muda”, Sabtu 7 April 2018, di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Coach Ommar dari Komunitas Pengusaha Muslim. Dengan jumlah pengguna media sosial yang demikian banyak, bisa menjadi peluang pasar yang besar untuk memasarkan suatu produk atau pun jasa lewat media sosial.
"Ini captive market, big market, ini yang terjadi sekarang. Peluang ini yang harus kita manfaatkan," ungkap Ommar di kesempatan yang sama.
Julian juga kembali menambahkan, dengan potensi yang demikian, anak muda mesti bisa memanfaatkan media sosial bukan hanya sebagai sarana berkomunikasi, tapi juga untuk memasarkan kreativitasnya dan menghasilkan uang.
"Yang terpenting kita harus bisa komunikasi secara profesional, karena membawa nama brand bukan nama personal. Kemudian banyak belajar dan bereksperimen serta tidak mudah menyerah, yang paling penting memikirkan strategi komunikasinya apa dan strategi berjualannya seperti apa," kata dia.
Acara yang diadakan oleh Ikatan Alumni Universitas Trisakti ini juga dihadiri oleh Ketua Umum Hipmi Jaya Afifuddin Kalla dan Chief Executive Officer (CEO) Ralali.com Joseph Aditya.
