Demi Wujudkan Mimpi, Pria Tanpa Kaki Nekat Daki Everest

Xia Boyu
Sumber :
  • Twitter.com/EverestToday

VIVA – Seorang pendaki asal China yang kehilangan kedua kakinya akibat mengalami radang dingin saat mendaki Gunung Everest empat dekade lalu akan kembali mendaki gunung tersebut setelah pengadilan tinggi Nepal menolak larangan pemerintah yang kontroversial terhadap pendaki buta dan kaki diamputasi.

Cerita Perjuangan TikTokers Sasya Livisya, Sering Dapat Hate Comment karena Penampilannya

Xia Boyu adalah orang pertama dengan kedua kaki diamputasi, yang diberi izin untuk mendaki gunung tertinggi di dunia tersebut setelah larangan itu dicabut. Pria berusia 69 tahun ini mengatakan, bahwa larangan itu mendapat banyak kritikan karena bersifat diskriminatif.

"Saya panik setelah mendengar berita itu karena itu berarti saya tidak bisa memenuhi impian saya. Saya pikir, 'Bagaimana saya bisa mendapatkan izin untuk mendaki," kata Xia seperti lansir AsiaOne.

YouTube Luncurkan sebuah Serial Dokumenter 5 bagian berjudul “Seribu Kartini”

Tapi bulan lalu, kelompok advokasi disabilitas berhasil membatalkan larangan itu di pengadilan tertinggi Nepal. Alasannya, larangan tersebut bertentangan dengan konvensi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) tentang hak-hak penyandang cacat.

Rencana pendakian Xia ke puncak gunung dengan ketinggian 8.848 meter ini akan menjadi yang kelima. Dia adalah bagian dari tim nasional China pada tahun 1975 ketika kelompok tersebut menghadapi cuaca buruk tepat di bawah puncak.

Kisah 2 Pemuda Mualaf yang Bikin Geger, Orang Sekampungnya Auto Masuk Islam

Minimnya oksigen dan suhu superdingin kala itu membuat Xia menderita radang dingin yang parah dan harus kehilangan kedua kakinya. Pada tahun 1996, kakinya diamputasi tepat di bawah lutut setelah dia didiagnosis menderita limfoma.

Pendaki bersemangat itu kembali ke Everest pada tahun 2014 tetapi longsoran salju menewaskan 16 pemandu di awal musim, memaksa sebagian besar ekspedisi dibatalkan. Xia kembali pada tahun berikutnya, tetapi lagi-lagi gagal lantaran gempa bumi dahsyat menyerang Nepal, menewaskan sekitar 9.000 orang, termasuk 22 orang di Everest.

Upaya terakhirnya adalah pada tahun 2016 ketika cuaca buruk kembali memaksanya untuk meredam mimpinya. Padahal, jaraknya hanya tinggal 200 meter lagi dari puncak. "Mendaki Gunung Everest adalah mimpi saya. Ini juga merupakan tantangan pribadi, tantangan takdir," kata Xia.

Pemandunya, Dawa Gyalje Sherpa berharap, para pendaki China yang gagah berani akan berhasil mencapai puncak kali ini. "Dia telah berlatih dan telah naik di atas 8.000 meter sebelumnya. Saya berharap dia akan mewujudkan mimpinya," ujar Sherpa.

Sementara pendaki dengan kedua kaki diamputasi yang telah berhasil mendaki puncak Everest adalah Mark Inglis dari Selandia Baru. Dia melakukannya pada tahun 2006 silam. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya