Daya Saing Indonesia di Peringkat 36 dari 190 Negara

Ilustrasi inovasi.
Sumber :
  • REUTERS.com

VIVA – PT. Kino Indonesia, Tbk, kembali menggelar Kino Youth Innovator 2018. Kompetisi tahunan yang digelar untuk ketiga kalinya ini bertujuan untuk memotivasi kaum muda agar kreatif dan berani berinovasi untuk memenangkan kompetisi di era pasar bebas.

Inovasi Aplikasi Kesehatan Calon Pengantin untuk Berantas Stunting

"Ini rasanya tema yang cukup wajib bagi kita untuk meng-campaign itu, karena masa depan bangsa 20 tahun ke depan ada di tangan kita. Kita harus jadi  inovator untuk mengelola bangsa kita," kata Budi Santoso, Product Innovation Director PT. Kino Indonesia, Tbk dalam sambutannya di Media Talkshow KYIA Tomorrow Innovator 'Embracing Challenges, Shaping the Future', di Auditorium Vokasi UI, Depok, Jawa Barat, Jumat, 13 April 2018. 

Kino sadar betul bahwa dengan diberlakukannya MEA atau Masyarakat Ekonomi ASEAN, kompetisi dunia industri, ekonomi, maupun tenaga kerja tentu saja akan semakin ketat. Pada era ini, akan terjadi aliran bebas barang, jasa, dan tenaga kerja terlatih serta aliran investasi. 

Inovasi Pelayanan Kesehatan Kelurahan Siaga Sehat Jiwa untuk ODGJ

Diberlakukannya MEA ini justru menjadi tantangan dan peluang bagi bangsa Indonesia untuk memenangkan persaingan. "Dan inovasilah kuncinya," jelas Budi lagi. 

Sementara Mulya Amri, Urban Development and Public Policy Specialist National University of Singapore menjelaskan tantangan kompetisi global yang akan dialami oleh kaum muda mendatang. 

Inovasi Kesehatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

Saat ini Indonesia ada di peringkat ke-36 dari 190 negara dalam ranking Global Competitiveness Index. Tidak terlalu buruk, tetapi harus waspada dan tidak lengah, terutama melihat kecepatan inovasi di negara lain, termasuk Malaysia dan Vietnam.

Namun Indonesia memiliki potensi karena didukung pasar yang besar dengan jumlah penduduk yang mencapai 250 juta jiwa. 

"Dari 190 negara, Indonesia ada di posisi 36. Posisi 36 agak lumayan. Kita merasa sebenarnya Indonesia not too bad.Tapi kalau dibandingkan Malaysia, Thailand, dan sekarang yang naik cepat seperti Vietnam, kita harus terus ditingkatkan," ujar Amri.

Kino Youth Innovator 2018

Melalui kompetisi ini, Kino kembali mengajak kaum muda untuk mengedepankan sumber daya Indonesia untuk memenangkan kompetisi pasar. Glocal atau dari lokal menuju global, memang menjadi titik berat kompetisi ini. 

"Indonesia kaya akan sumber daya lokal, dan untuk menjadi pemenang, kita harus berani mengangkat apa yang ada di dalam, untuk dibawa keluar," cerita Budi kembali.

Latar belakang digelarnya Kino Youth Innovator Award (KYIA) adalah dari semangat inovasi yang telah dilakukan oleh PT. Kino Indonesia, Tbk (Kino) dalam setiap proses kerjanya. 

Kino Youth Innovator Award (KYIA) pertama kali diadakan tahun 2016. Sebagai ajang kompetisi inovasi tahunan, KYIA menyasar ide-ide terbaru dari mahasiswa seluruh Indonesia.

Termasuk dalam Rangkaian KYIA adalah Road to KYIA 2018, talkshow bertema Tomorrows Innovator, Embracing Challenges, Shaping the Future diadakan  di 12 universitas di Indonesia, dua diantaranya Universitas Indonesia (13 April) dan Institut Teknologi Bandung (23 April). 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya