Belajar Sukses Bisnis Online dari Bos NoonaKu Signature

NoonaKu Signature
Sumber :
  • Dokumentasi Noonaku Signature

VIVA – Dua sosok gadis muda ini, mungkin bisa disebut sebagai Kartini Muda. Florentia Jeanne (Flo) dan Felicia Febry, di tengah desakan untuk memenuhi kebutuhan biaya dan perlengkapan kuliah di bidang arsitektur, kakak beradik ini, merintis bisnisnya secara online dengan modal nol rupiah.

Ini Alasan Megawati Usung Ganjar Capres PDIP Tepat di Hari Kartini

Perlahan, tapi pasti, usaha yang dirintisnya berbuah manis. Berawal dari menjadi reseller pakaian saat kuliah, kini usaha keduanya sukses hingga  bershasil memiliki brand sendiri berlabel NoonaKu Signature, yang mampu menembus pasar Singapura. Kini, mereka bahkan mampu membelikan rumah untuk orang tuanya.

“Waktu kuliah di tahun 2005, kita lihat ada teman jualan baju secara online di Facebook dan bisa mendapatkan keuntungan hingga Rp20.000 per item-nya. Dari situ kita berpikir, kenapa kita enggak coba untuk memulai saja, sambil bantu orang tua,” kenang Felicia saat bercerita lewat rilis.

Ciptakan Dunia Kerja yang Inklusif Bagi Para Srikandi DJKI

NoonaKu Signature berasal dari kata Noona yang artinya anak Perempuan dan Ku yang berarti kepemilikan Tuhan. Jadi, secara singkat NoonaKu Signature adalah Anak Perempuannya Tuhan.

Untuk itu, ketika mendirikan bisnis fashion, Flo dan Felicia teguh menyisipkan nilai sosial.  Tak sekadar menitikberatkan pada untung besar. Mereka justru menjual pakaian dengan harga yang sangat terjangkau, dengan kisaran di bawah Rp100 ribu.

Agar Mudah Gapai Impian, Perempuan Wajib Miliki 3 Hal Ini

“Waktu kuliah, kami merasakan sulitnya membeli pakaian bagus, jadi kami ingin menghadirkan pakaian dengan kualitas tinggi dan model up to date, namun dengan harga terjangkau. Bisa dijangkau oleh semua kalangan,” kata Felicia.  

Jatuh Bangun

Mereka mengaku keyakinannya untuk memulai bisnis pun seperti gayung bersambut. Di era 2000-an, tren jual beli lewat telepon genggam bermodel keyboard qwerty sedang booming. Secara tidak sengaja, kedua kakak beradik ini mendapatkan telepon genggam “sejutaumat” tersebut secara cuma-cuma, yang menjadi tonggak bagi perjalanan bisnis rintisannya.

“Tanpa diduga, kami dapat door prize hp dari sebuah acara pernikahan. Ditambah lagi, ketika salah satu om membeli hp baru, yang lama malah dikasi ke saya. Kami jadi yakin, gak mungkin Tuhan kasih rezeki kalau tidak ada maksud di balik ini,” kenang Flo.

Jatuh bangun tentu dirasakan keduanya. Harga yang sangat terjangkau tak jarang membuat para pembeli mengira produk NoonaKu Signature ini baju bekas. Selain itu, di awal memulai usaha, jual beli online masih dianggap pekerjaan sambilan. Bahkan Flo pun sempat menelan cibiran.

“Banyak sekali yang bilang, ‘udah kuliah susah-susah kok malah dagang online’. Padahal, ilmu itu bukan hanya didapat dari teori. Di kampus kita justru banyak belajar cara pandang, cara mengambil peluang, hingga strategi bisnis. Dari situ kita jadi bertekad untuk mengembangkan bisnis online ini,” jelas Flo.

Penjualan online NoonaKu Project sempat dilakukan di fitur instant messaging dan sosial media, hingga akhirnya memanfaatkan platform marketplace Tokopedia. Dari strategi pemasaran secara online tersebut, bisnis rintisan mereka berkembang pesat. Jika awal mula sebanyak 30 baju terjual, kini baju yang terjual bahkan bisa mencapai puluhan ribu dengan omzet mencapai Rp4,3miliar per tahun (data tahun 2016).

Setelah sukses sebagai pengusaha online, kini Noonaku Project semakin mengembangkan sayap dengan mendirikan sebuah outlet di daerah Tangerang.

Bagi kakak beradik ini, bisa membantu banyak orang menjadi reseller untuk berkembang adalah sebuah kepuasan tersendiri.

“Reseller di sini banyak yang merupakan anak sekolahan. Kami senang bisa ikut mendukung orang berwirausaha secara online. Sebuah kebanggaan tersendiri bisa turut membantu menyejahterakan orang lain.”

Dengan kegigihan dan ketekunan, Flo dan Felicia berhasil menjadi sosok Kartini bagi keluarganya. Keduanya berpesan agar perempuan lain di luar sana dapat jeli mencari peluang,  agar dapat menjadi perempuan yang independen.

“Di era sekarang, sudah banyak sekali perempuan gigih yang berani memulai dan mencoba hal baru. Banyak kreator yang  merupakan ibu-ibu rumah tangga, berwirausaha sambil mengurus anak. Yang terpenting, tangkap peluang yang ada dan gunakan apa yang kita punya untuk menyejahterakan keluarga,” tutup Flo.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya