Alasan Kakek Daki Gunung Tiap Hari Selama 50 Tahun

Ilustrasi/Para pendaki gunung.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Teresia May

VIVA – Seorang kakek berusia 68 tahun yang menderita penyakit Alzheimer mendaki gunung yang sama setiap hari selama 50 tahun terakhir. Hal itu dilakukan untuk melawan penyakit tersebut.

YouTube Luncurkan sebuah Serial Dokumenter 5 bagian berjudul “Seribu Kartini”

Pria tua itu bernama Sion Jair. Dia telah mendaki Old Man of Coniston di Cumbria, Inggris ribuan kali. Kadang-kadang dia mendaki hingga ke puncak dua kali dalam sehari dan tidak peduli musim saat itu.

Dikutip dari Good News Network, rutinitasnya memang sudah kerap dilakukan sebelum mengidap penyakit, dia melanjutkannya karena memberikan dampak positif pada kesehatan dan kedisiplinan. Selain hidup dengan sindrom kelelahan kronis sejak pindah ke wilayah itu sejak tahun 1968, dia juga didiagnosa dengan anemia pernisiosa pada tahun 2000an.

Kisah 2 Pemuda Mualaf yang Bikin Geger, Orang Sekampungnya Auto Masuk Islam

Tubuhnya menolak pengobatan injeksi B12 yang diperlukan. Bahkan dokter mendiagnosa umurnya hanya bisa bertahan selama tiga tahun. "Tubuhku hanya mampu menerima B12 yang sangat minim. Para dokter melakukan tes dan aku rutin berolahraga," katanya.

Ilustrasi alzheimer/lansia

Viral Kisah Pilu Seorang Suami Rela Jual Organ Tubuh demi Bisa Hidup Bersama Istri

Dia mengaku hanya perlu menjalaninya dan tubuhnya hanya punya dua pilihan. Pertama, berdiam diri sambil menunggu kematian atau terus beraktivitas dan berusaha bangkit.

Meskipun Jair mampu menyesuaikan diri dengan anemia yang dideritanya, ternyata tanpa disangka dia juga mengidap Alzheimer. Penyakit itu berkembang di otaknya sejak empat tahun lalu setelah melakukan scan otak. Dan solusi yang dilakukannya adalah mendaki gunung.

Studi baru-baru ini menunjukkan bahwa rutin berolahraga ternyata bisa memperlambat demensia dan melawan Alzheimer. Sementara alasan Jair memilih mendaki gunung dibanding olahraga lain, karena dia menikmatinya dan sudah biasa dilakukan.

"Aku melakukannya karena itu familiar, dan terutama ketika Anda punya Alzheimer, Anda perlu sesuatu yang familiar,” kata Jair.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya