- VIVA/ Ayu Utami
VIVA – Saat ini wanita dituntut tampil sempurna, baik dalam hal menjaga kecantikan, merawat rumah tangga, hingga urusan pekerjaan. Karenanya tidak heran saat ini banyak wanita yang berkecimpung di dunia kerja yang banyak dilakukan para lelaki. Salah satunya di bidang IT.
Director of Operations AXA Mandiri, Ni Nyoman Trisnasari, menjadi salah satu wanita yang berhasil membuktikan, bahwa pekerjaaan lelaki bisa dia lakukan dengan baik. Wanita satu ini membuktikan bahwa tidak ada batasan dalam dunian karier antara wanita dan pria. Trisnasari juga berhasil membuktikan bahwa wanita juga dapat beprestasi di bidang pekerjaan dengan mayoritas laki-laki.
"Ketika bekerja dalam bidang apapun, terutama dalam bidang yang didominasi dengan laki-laki, seorang wanita harus pintar. Tidak hanya pintar dalam mengembangkan potensi di dalam dirinya, namun juga mengetahui passion apa yang ada di diri wanita tersebut," ucapnya saat ditemui VIVA dalam acara Wanita Juara di Jakarta, Minggu 6 Mei 2018.
Hal tersebut yang menjadi pondasi dasar bagi Trisnasari bekerja dalam bidang tersebut, hingga harus menjadi pemimpin dari pekerjaan yang lebih banyak digeluti laki-laki tersebut. Ia pun berbagi tips bagaimana menjadi pemimpin bagi pekerjaan yang didominasi oleh laki-laki.
"Tantangan terberat menjadi leader dengan member yang didominasi oleh laki-laki adalah bagaimana kita memposisikan diri kita lebih unggul dari pada mereka. Bukan hanya dari segi kemampuan, namun juga dalam pikiran. Karenanya saya tidak ingin memposisikan diri saya sebagai pemimpin yang tahu akan segalanya. Saya menerima masukan mereka, pendapat mereka dan merangkulnya menjadi satu," ucapnya.
Sebagai wanita yang berhasil, Trisnasari juga tak segan memberikan tips bagaimana menghadapi kondisi sulit dalam pekerjaan.
"Setiap pekerjaan memiliki kendala, dan jatuh bangun masing-masing yang berbeda. Ketika saya berada di posisi tersebut, saya memilih mundur satu langkah untuk menenangkan pikiran dan tidak ingin memaksakan. Pikirkan dengan baik hingga menemukan solusi, karena mundur satu langkah bukan berarti kalah namun merupakan persiapan untuk melangkah lebih jauh." (mus)
