Ibu Rumah Tangga di Payakumbuh, Mandiri dari Bertani

Kelompok Wanita Tani Payakumbuh
Sumber :
  • Dok. VIVA/ Adinda

VIVA – Di Kelurahan Koto Tengah, Payakumbuh, Sumatera Barat, para ibu rumah tangga punya peran lain yang tak kalah mulia dari mengurus anak dan suami. Mereka memanfaatkan waktu luang dan tenaga mereka untuk belajar menjadi petani rumahan yang hasilnya bisa menambah pemasukan keluarga.

Lewat BRInita, Kampung Hijau Kemuning Tangerang Sulap Lahan Sempit Jadi Makin Produktif

Para ibu ini tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) Sumber Rezeki. Seperti namanya, mereka bertani dengan menanam tanaman seperti buah-buahan dan sayur-sayuran.

Selain untuk dikonsumsi sendiri, hasil tani yang ditanam di sebidang tanah bersama ini juga dijual. "Keuntungan bersih yang didapat Rp300.000 – Rp1 juta. Itu dari satu keluarga saja," ungkap Desi Sofia, Ketua KWT Sumber Rezeki kepada VIVA di Kelurahan Koto Tengah, Payakumbuh, Sumatera Barat, beberapa waktu lalu.

Minta Setop Impor Jagung, Mentan Desak Bulog hingga Pengusaha Serap Produksi Petani

Selain untuk konsumsi pribadi, KWT juga menyumbangkan hasil tani mereka untuk kegiatan Posyandu sebagai upaya meningkatkan gizi balita. Luas lahan dan hasil tani mereka memang tak seberapa, tapi Desi mengaku berkat semua itu ada perubahan signifikan yang dirasakan.

Kelompok Wanita Tani Payakumbuh

Swasembada Beras, Tapin Siap Penuhi Kebutuhan Pangan di IKN

"Perubahannya jauh sekali. Sekarang sudah lebih baik konsumsinya, tidak lagi makan makanan yang ada pestisida. Setiap anggota juga sudah menerapkan cara hidup sehat," lanjut Desi.

Sejak KWT terbentuk tahun 2012, Desi menambahkan, keluarga para anggota KWT tidak lagi menghabiskan biaya untuk belanja sayur-sayuran. Jika biasanya mereka membelanjakan dana sekitar Rp50.000 untuk belanja setiap hari, kini mereka sudah sepenuhnya bergantung pada hasil tani untuk konsumsi mereka sehari-hari.

Presiden Joko Widodo (Jokowi)

Jokowi Resmikan Irigasi Gumbasa Sigi dengan Biaya Rp1,25 Triliun

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan bendung dan jaringan irigasi Gumbasa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah pada Rabu, 27 Maret 2024. Menurut dia, biaya rehabilitasi d

img_title
VIVA.co.id
27 Maret 2024