5 Tradisi Sambut Ramadan dari Berbagai Negara di Dunia

Ilustrasi TPU Karet Sentiong Ramai Dipenuhi Para Peziarah
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin

VIVA – Bulan Ramadan menjadi bulan suci bagi seluruh umat Muslim di seluruh dunia. Bulan yang dipercaya penuh keberkahan ini selalu dinanti-nanti oleh mereka yang merayakannya.

Menteri Agama Ingatkan Ormas Razia saat Ramadan Berpotensi Kerawanan

Karena itu tak heran jika di beberapa negara di belahan dunia punya tradisi sendiri menyambut Ramadan. Mulai dari membuat lentera hingga melihat bulan sabit pertama sebagai penanda datangnya Ramadan.

Berikut ini lima tradisi menyambut Ramadan dari berbagai dunia yang berhasil dirangkum VIVA.

VIDEO: 6 Iklan Inspiratif yang Bikin Hati 'Luluh Lantak'

1. Fanous di Mesir

Fanous atau lentera Ramadan adalah salah satu pemandangan paling menawan di Mesir. Menurut legenda, orang Mesir menyambut kedatangan Khalifah Moezz Eddin Allah ke Kairo pada tahun 969 dengan menerangi ratusan lampion. Tradisi berlanjut dan menjadi bagian dari perayaan Ramadan.

Mendag Klaim Berhasil Stabilkan Harga Pangan Saat Ramadan dan Lebaran

2.Padusan di Indonesia

Di beberapa daerah di Indonesia, umat Muslim membenamkan diri di air yang diyakini suci atau mandi di sumur suci atau mata air untuk membersihkan diri mereka secara rohani dan fisik sebelum bulan suci Ramadan. Ritual ini dikenal sebagai 'Padusan'.

Ada juga tradisi membagikan makanan di antara anggota keluarga yang sudah berusia lanjut. Selain itu, ada juga berkunjung ke makam para sanak keluarga yang telah meninggal dunia.

Ilustrasi TPU Karet Sentiong Ramai Dipenuhi Para Peziarah

3. Melihat Bulan Sabit di Thailand

Meski muslim di Thailand mungkin bukan sebagai agama mayoritas, mereka mempunyai tradisi tersendiri menjelang bulan Ramadan. Muslim di Thailand berkumpul di sekitar pasar lokal untuk melihat bulan sabit pertama, menandai awal Ramadan.

4. Mahya di Turki

Salah satu tradisi menjelang Ramadan di Turki dikenal dengan Mahya, lentera yang dirangkai dengan pesan-pesan tersendiri di dalamnya. Mahya sendiri telah menyinari jalan-jalan di Istanbul dan kota-kota lain saat bulan suci selama ratusan tahun dan terus memukau penduduk serta wisatawan.

Mahya digantung hanya pada malam yang diberkati dan untuk perayaan keagamaan seperti Ramadan, dan muncul di antara menara dari semua masjid sultan. Pesan-pesan yang diberikan kepada para Mahya secara religius juga menunjukkan perilaku yang baik dan beberapa nasihat dari Nabi Muhammad.

5. Arab Saudi

Sebagai salah satu negara dengan penduduk mayortas Muslim, negara ini melakukan tradisi meriah untuk menyambut Ramadan. Salah satu tradisi itu adalah Meriam Ramadan yang biasanya dibunyikan tepat pada malam sebelum Ramadan.

Selain itu, meriam pun akan dibunyikan untuk tanda waktu berbuka puasa, sahur dan imsak. Meriam ini diletakkan di Gunung Meriam yang lokasinya dekat dengan Masjidil Haram. Meriam hanya dibunyikan menyambut Ramadan, selama Ramadan dan tanda masuknya Idul Fitri, setelahnya akan dikembalikan ke daerah bernama Azizah.   

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya