- Zulfahmi/ TvOne/ Medan
VIVA – Dua pekan menjelang Lebaran, pengrajin ketupat dan beduk mulai kebanjiran pesanan. Pernak–pernik lebaran ini biasanya digunakan sebagai hiasan untuk dekorasi perkantoran, hotel dan pusat perbelanjaan untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri.
Salah satunya pengrajin dekorasi ketupat dan beduk yang kebanjiran order adalah Alhamdani yang membuka tempat usahanya di Jalan Adi Sucipto, Kecamatan Medan Polonia, Medan Sumatera Utara.
Sejak memasuki awal bulan Ramadan, permintan dekorasi ketupat dan beduk mulai ramai. Ia, bersama istri dan adiknya, di rumah kontrakannya mulai sibuk mempersiapkan permintaan pelanggan. Setiap harinya, mereka terus mendapat pesanan dari masyarakat yang akan merayakan Hari Raya Idul Fitri.
Dalam sehari, Alhamdani mampu membuat lebih dari 500 hingga 1000 buah dekorasi pernak-pernik khas Lebaran dengan berbagai jenis, seperti ketupat, lampion, beduk, masjid, patung unta dan Ucapan Selamat Hari Raya.
Sedangkan bahan yang digunakan membuat dekorasi khas Lebaran ini adalah berbahan dasar gabus dan Styrofoam, proses pembuatannya pun relatif mudah hanya membutuhkan waktu dua sampai tiga hari.
Untuk ketupat terlebih dahulu karet spon dipotong-potong memanjang sesuai ukuran, setelah itu baru dianyam layaknya seperti membuat ketupat, agar terlihat menyerupai aslinya, karet spon terlebih dahulu dicat warna hijau.
Sementara untuk membuat miniatur beduk, masjid dan ucapan selamat hari raya, ia dapat memproduksinya sebanyak lima buah perharinya. Agar terlihat lebih indah, miniatur bedug biasanya juga dicat dalam berbagai warna.
Alhamdani pengrajin hiasan Lebaran pun mengatakan, permintan masyarakat paling banyak adalah permintaan pernak-pernik seperti ketupat, beduk dan masjid karena banyak dibeli untuk dipajang di perkantoran dan hotel.
Harga jual yang ditawarkan juga beragam dan tergantung ukuran besar kecilnya. Untuk harga ketupat mulai dari Rp15 ribu hingga Rp100 ribu per buah. Sedangkan harga jual beduk, miniatur masjid dijual mulai Rp120 ribu hingga Rp500 ribu per buah.
Diakui Alhamdani, selama tiga tahun terjun di bisnis ini, pemesannya bukan hanya berasal dari Medan, tapi juga banyak pemesan dari Aceh, Pekan Baru dan Padang.
Laporan: Zulfahmi/ TvOne/ Medan
Merayakan Kemenangan di Tengah Pandemi COVID-19
Hari Raya Idul Fitri tahun 1442 Hijriah sebentar lagi tiba masih ada kesamaan pada tahun lalu.
