Natanael Winata, Pria 21 Tahun Dibalik Sukses Banana Nugget

Nathanael Winata
Sumber :
  • VIVA.co.id/Bimo Fudrika

VIVA – Di usianya yang kini baru 21 tahun, Nathanael Winata, sedikitnya telah memiliki kurang lebih 36 cabang dan franchise banana nugget yang tersebar luas di Jabodetabek dan beberapa daerah lain di Jawa. Semua itu dibangunnya hanya dalam kurun waktu kurang dari satu tahun. 

Astra Umumkan 22 Finalis SATU Indonesia Awards 2021

"Jadi waktu itu kuliah semester tiga, saya enggak cuma kuliah, saya part time di kuliner yang basenya martabak, dan waktu itu bos saya anak kuliahan juga," kata Natanael, saat ditemui di lokakarya STALKS, di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, 5 Juni 2018. 

Dari hal itu ia termotivasi menjalankan usahanya sendiri. Dalam benaknya ia mampu mengikuti jejak seniornya yang menjalankan bisnis martabak itu. Akhirnya ia memulai bisnis martabak. Sayang peruntungannya bukan di situ. Usahanya mandek hingga akhirnya melirik banana nugget. 

Sri Mulyani: Anak Muda RI Harus Tahu Hak dan Kewajiban Warga Negara

"Pisang nugget ini memang bukan saya yang pertama, tapi saya melihat kekurangan dari pisang nugget yang sudah ada sebelumnya dari situ saya melihat ada peluang yang bisa dikembangkan, dengan bahan yang lebih orisinil," kata dia. 

Namun demikian, tantangan tidak berhenti dari situ. Saat produk yang dijualnya mulai viral, mulai banyak pula usaha serupa yang juga bermunculan. Bahkan beberapa kerap menggunakan foto produknya untuk mempromosikan banana nugget dengan merek lain. 

Kunci jadi Pemimpin Muda yang Sukses: Perbaiki Mental

"Tapi buat saya namanya main di kuliner ya main dirasa. Saya jaga kualitas rasa supaya enggak bisa disaingi kompetitor, foto boleh sama rasa pasti beda karena itu yang membedakan," tutur Nael. 

Bukan hanya itu, nyatanya memilih pisang dan menentukan alur produksi dari pisang tersebut menurut Natanael juga bukan perkara mudah. Jika kurang pasokan artinya kehilangan peluang, namun jika terlalu banyak juga berisiko banyak yang terbuang. 

"Ada yang menyarankan saya pakai pengawet, tapi saya enggak mau, karena itu tidak sehat. Akhirnya ya saya menyesuaikan dengan permintaan, dan memang harus pintar membacanya," kata dia.

Kepada VIVA, Natanael juga membocorkan tips memiliki 36 gerai yang tersebar hanya dalam kurun waktusatu tahun. Menurutnya salah satu caranya ialah dengan menjual franchise saat produknya tengah naik daun. 

Namun baginya yang terpenting ialah dalam mengelolanya. Menurut Natanael, meski memiliki 36 gerai, ia hanya memiliki satu media sosial. Dengan demikian seluruh komplain, kritik dan masukan hanya akan masuk melalui satu pintu. 

"Dari situ kita tampung dan evaluasi apa saja yang kurang, dan kita untuk improvisasi ke depan. Itu kuncinya," kata dia. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya