7 Keahlian yang Sulit Dipelajari tapi Berguna Seumur Hidup

Ilustrasi pria.
Sumber :
  • Pexels

VIVA – Di lingkup pekerjaan, setiap individu dituntut memiliki keahlian tertentu. Begitu juga dalam hidup. Setiap orang harus punya keterampilan yang membuatnya berdaya dan diakui saat berinteraksi dengan lingkungan sekitar.

Orang dengan Kepribadian Ini Lebih Berempati

Karenanya, orangtua kita memberi pengajaran dan memasukkan kita ke sekolah hingga perguruan tinggi untuk mempelajari beragam keterampilan. Namun, unggul dan terampil di bidang akademik saja tidak cukup.

Seorang pembaca Quora mengajukan pertanyaan: apa keterampilan yang paling sulit dipelajari tapi berguna seumur hidup? Jawabannya ada beberapa poin. Berikut ini di antaranya seperti ditulis Rachel Gillet di laman Independent.

Kalau Tidak Punya Empati, Apa Harga Hidup Ini?

1. Empati
"Anda bisa menjadi individu yang paling disiplin, cerdas, dan bahkan kaya di dunia, tetapi jika Anda tidak peduli atau berempati dengan orang lain, maka pada dasarnya Anda tidak lain adalah seorang sosiopat," tulis Kamia Taylor.

Menurut pebisnis Jane Wurdwand, empati adalah kemampuan dasar manusia untuk memahami dunia bisnis modern.

Lima Keterampilan Dalam Film Action yang Bisa Dipelajari

"Empati, kemampuan untuk merasakan apa yang orang lain rasakan, adalah unsur yang akan berdampak pada penjualan yang baik dan orang yang terlibat di dalamnya menjadi benar-benar hebat. Empati seperti dalam semangat tim, memotivasi orang untuk berusaha lebih keras. Empati mendorong karyawan untuk melampaui sikap apati mereka sendiri, karena mereka merasakan dorongan yang lebih besar daripada sekadar gaji," tulis Wurdwand.

2. Manajemen waktu

Efektif mengatur waktu adalah salah satu keterampilan yang paling dihargai oleh pengusaha. Kita perlu menemukan suatu sistem manajemen waktu yang cocok untuk diterapkan secara konsisten. Demikian saran Alina Grzegorzewska.

"Hal yang paling sulit untuk saya pelajari adalah bagaimana merencanakannya," kata Alina. "Bukan untuk melaksanakan apa yang telah saya rencanakan, tetapi untuk membuat daftar tugas yang begitu epik dan menjadwalkannya dengan sangat teliti sehingga saya benar-benar mampu menyelesaikan semua tugas pada tanggal yang dijadwalkan."

3. Meminta bantuan

"Saya pernah diberitahu dalam wawancara kerja, 'Anda tidak dapat memiliki pekerjaan ini jika Anda tidak dapat meminta bantuan ketika Anda membutuhkannya,'" kata Louise Christy.

Dia menjelaskan bahwa keahlian meminta tolong adalah sangat sulit untuk dipelajari dan dilakukan. Karena hal ini berkaitan dengan ego dan gengsi. Tidak ada orang yang ingin dianggap lemah atau tidak kompeten karena minta bantuan.

Menurut penelitian, ketika seseorang meminta saran atau bantuan dari orang lain, secara tidak langsung berarti dia mengakui kepandaian atau keahlian lawannya, yang membuatnya cenderung menang.

4. Self talk yang positif

Self talk atau berbicara dengan diri sendiri berpengaruh pada pola pikir dan kesuksesan. "Apa yang Anda pikirkan tentang Anda, memengaruhi tingkat kepercayaan diri," kata Shobhit Singhal. Sementara kepercayaan adalah harga yang harus dibayarkan untuk menjemput karier yang lebih baik.

5. Konsistensi

"Apakah Anda sedang mencoba atau belajar hal baru, atau mengerjakan proyek penting, konsistensi sangat penting untuk mempertahankan kesuksesan," kata Khaleel Syed.

Orang sering berhenti bekerja keras ketika mereka mencapai puncak, katanya, tetapi untuk mempertahankan posisi teratas itu, mereka harus bekerja lebih keras dan lebih konsisten dalam pekerjaan mereka.

6. Menjadi pendengar yang baik
Kemampuan mendengarkan mutlak diperlukan untuk meraih dan mempertahankan kesuksesan. Poin ini berkaitan erat dengan empati. Tanpa empati, seseorang mustahil bersedia memberikan telinganya untuk mendengar keluhan banyak orang tentang masalah mereka.

7. Setop gosip
"Yang terpenting dalam hidup saya adalah hubungan," tulis Jason T Widjaja. "Dan hal yang paling penting tentang membangun dan menjaga hubungan baik adalah kepercayaan."

Salah satu cara termudah untuk kehilangan kepercayaan, katanya, adalah bergosip tentang orang-orang di belakang mereka.

Widjaja mengatakan belajar untuk tidak gosip, memang sulit dilakukan karena itu berarti kehilangan kemungkinan percakapan penting, berpotensi dikucilkan, tapi suatu saat ia akan mendapatkan hadiah yang tak ternilai.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya