Penelitian Ungkap Sisi Gelap Piala Dunia di Inggris

Para pemain Inggris merayakan kelolosan ke semifinal Piala Dunia 2018
Sumber :
  • Reuters/Dylan Martinez

VIVA – Perhelatan Piala Dunia menjadi ajang paling banyak ditonton di seluruh dunia, khususnya kaum adam. Namun, ternyata sebuah studi menunjukkan sisi kelam dari ajang bergengsi sepakbola dunia tersebut. 

Momen STY Dilempar Telur Kembali Viral Jelang Indonesia vs Korsel, Warganet: Buktikan Coach

Sebuah studi menunjukkan korelasi antara kekerasan dan sepakbola. Laporan ini menemukan bahwa kekerasan domestik meningkat ketika Inggris menang atau kalah dalam pertandingan.

Studi yang dilakukan oleh Universitas Lancaster pada 2013 itu menemukan bahwa kekerasan meningkat 26 persen ketika Inggris bermain, dan meningkat 38 persen ketika mereka kalah. Angka-angka baru menunjukkan 1,8 juta orang menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga.

Akhir Kisah Raphael Varane dengan Timnas Prancis, Mimpi Jadi Kenyataan

Untuk menarik kesadaran terhadap masalah sebelum pertandingan semi final antara Inggris dan Kroasia, Pusat Nasional untuk Kekerasan Dalam Rumah Tangga merilis poster yang membahas sisi gelap Piala Dunia. 

Raphael Varane Pensiun dari Timnas Prancis

Kampanye yang dibuat bersama agen komunikasi J Walter Thompson London (JWT), menunjukkan seorang wanita dengan darah mengalir keluar dari hidungnya - membentuk bendera St George. Berjudul “Jika Inggris dipukuli, demikian juga dia,” kampanye tersebut bertujuan untuk memerangi statistik kekerasan.

Dari poster itu, Jo Wallace, direktur kreatif di JWT, mengatakan, karena penggemar di seluruh dunia menonton setiap pertandingan dengan gentar, demikian juga para pasangan dari beberapa penggemar tersebut. Kampanye ini diberi nama 'The Not-So-Beautiful Game'.

“Tim melihat statistik ini dan segera membuat karya yang sangat baik tersebut untuk membantu menjangkau dan mendukung korban kekerasan dalam rumah tangga selama Piala Dunia ketika mereka berada dalam bahaya tertentu," kata dia. 

Kampanye ini juga menggambarkan kembali bendera negara lain ke dalam insiden kekerasan domestik selama Piala Dunia.

Selain studi Lancaster, yang menganalisis data dari Piala Dunia 2002, 2006, 2010, dan 2014, studi sebelumnya telah dilakukan oleh Pusat Nasional untuk Kekerasan Dalam Rumah Tangga, Dewan Kepala Polisi Nasional dan BBC juga menunjukkan tentang hubungan antara sepak bola dan kekerasan dalam rumah tangga.

Studi 2014 menemukan bahwa insiden kekerasan meningkat menjadi 79,3 laporan dalam sehari ketika Inggris bermain, dibandingkan dengan 58,2 laporan pada hari-hari mereka tidak bermain.

Insiden ini 11 persen lebih tinggi pada hari setelah Inggris bermain, entah mereka menang atau kalah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya